PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB pada Jumat akan mengadakan pemungutan suara untuk mengurangi sekitar tujuh persen jumlah tentara dan polisi dalam misi penjaga perdamaiannya di Republik Demokratik Kongo.

Raksasa Afrika tengah itu didesak untuk mengadakan pemilihan umum pada tahun ini, terlepas dari pertempuran antara faksi-faksi bersenjata, kekacauan politik dan korupsi.

Namun, negara anggota PBB, khususnya pemerintah baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump, ingin memangkas pengeluaran PBB pada misi-misinya di seluruh dunia.

Baca juga: (Guterres: PBB akan selidiki pembunuhan dua pakarnya di RD Kongo)

Baca juga: (Jenazah pakar PBB korban penculikan di RD Kongo akhirnya ditemukan)

Menurut rancangan resolusi dewan yang dilihat AFP, yang diperkirakan akan diloloskan dengan suara bulat oleh para diplomat, personel berseragam sejumlah 19.815 akan dikurangi menjadi 18.316.

Bagian militer dari Misi PBB, yang dikenal sebagai MONUSCO, diberikan wewenang untuk mengerahkan 18.232 pasukan penjaga perdamaian.

Jumlah itu akan dikurangi menjadi 16.215 berdasarkan rancangan tersebut, tapi diplomat mengatakan pasukan di lapangan saat ini sudah dipangkas menjadi 17.000.

"Yang paling penting adalah bahwa angka ini diputuskan setelah peninjauan mengenai situasi di lapangan, mandat dari misi itu dan kebutuhannya," kata seorang diplomat. (mr)

Baca juga: (RD Kongo selidiki pembunuhan dua peneliti PBB)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017