Sudah banyak pihak yang mencoba merongrong ideologi bangsa kita. Makanya kita tidak boleh lemah. Bayangkan saja, begitu mudahnya hari ini radikalisme merasuki pikiran anak bangsa."
Purwakarta (ANTARA News) - Markas Besar (Mabes) TNI merespon positif keberadaan Sekolah Ideologi Kebangsaan yang telah digagas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Kita sudah mendengar Purwakarta ini banyak mengajarkan ideologi kebangsaan di sekolah-sekolah," kata Staff Teritorial Mabes TNI Kolonel (Inf) M Hasan Aster, saat kunjunga kerja ke Pemkab Purwakarta, Rabu.

Ia menyatakan pihaknya merespon positif gagasan sekolah ideologi tersebut, dan akan membantu Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengembangkan sekolah itu.

"Kita respon secara positif, saya diutus ke sini dari Mabes untuk mengetahui gagasan Bupati Purwakarta tentang kebangsaan," katanya.

Menurut dia, Purwakarta kini menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang cukup fokus mengajarkan ajaran kebangsaan di sekolah-sekolah. Ia menyebut Purwakarta layak menjadi pilot project untuk program sejenis di daerah lain.

"Purwakarta menjadi satu-satunya daerah yang berani secara khusus menyediakan instrumen pengajaran ideologi kebangsaan. Ini baru pertama kali di Indonesia, saya kira daerah lain harus mengikuti," katanya.

Alasan lain yang mendasari Mabes TNI mengadvokasi secara langsung salah satu program pendidikan unggulan di Purwakarta ini ialah kekhawatiran atas ancaman terhadap Ideologi Pancasila. Sebab saat ideologi sebuah bangsa lemah dan hancur, maka bangsa akan mudah dihancurkan.

"Sudah banyak pihak yang mencoba merongrong ideologi bangsa kita. Makanya kita tidak boleh lemah. Bayangkan saja, begitu mudahnya hari ini radikalisme merasuki pikiran anak bangsa," kata Hasan.

Untuk mendukung Sekolah Ideologi yang digagas Bupati Purwakarta itu, Mabes TNI akan bekerja sama dengan Polri untuk menyediakan tenaga pengajar di sekolah ideologi.

Rencananya akan disediakan 600 tenaga pengajar yang akan disebar ke seluruh sekolah di Purwakarta untuk meningkatkan pengetahuan seputar wawasan kebangsaan.

Pokok bahasan yang nantinya akan dipadatkan diantaranya Pendalaman Ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan "proxy war" serta detail kecil lainnya.

"Nanti kita berikan pembekalan terlebih dahulu, isu pentingnya tentu seputar pemantapan ideologi kita dan cara menanggulangi gerakan proxy war. Pokok bahasan tentang pencegahan Narkoba dan Toleransi juga tidak kalah penting. Ini butuh kerja sama semua pihak," katanya.

Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016