Jakarta (ANTARA News) - Sebuah buku berjudul "Jejak Langkah Ksatria Airlangga" diluncurkan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, sebagai wadah atau media untuk mengenalkan sejumlah alumninya yang berhasil mengukir prestasi di berbagai bidang, kata penulisnya.

"Buku ini, adalah bagian dari upaya silaturrahim, sekaligus menjalin kembali simpul-simpul komunikasi yang barangkali selama ini karena satu dan lain hal mengalami hambatan," kata ketua tim penulis buku itu Moh Maksum saat dihubungi di Surabaya, Jumat.

Buku perdana yang telah diluncurkan dalam rangkaian Dies Natalis ke-62 pada 9 November 2016 itu menampilkan profil 100 alumnus Unair.

Alumni yang dihadirkan itu, selain sosok yang menjadi pejabat pemerintah, baik di pusat maupun daerah, akademisi, juga inovator-inovator daerah para "ksatria" yang disebutnya "Serius Urus Kepiting hingga Dhuafa".

Di antara sosok alumni yang muncul pada buku perdana itu di kalangan pemerintahan adalah Ketua Mahkamah Agung Dr M Hatta Ali.

Untuk jajaran menteri kabinet Presiden Joko Widodo, ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP (pascasarjana Unair), Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Sosial Dra Khofifah Indar Parawansa, dan Men PAN-RB Asman Abnur SE MM (pascasarjana).

Pada jajaran gubernur, di antaranya Gubernur Jatim Dr H Soekarwo (Pakde Karwo), Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr Awang Faroek Ishak dan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr Irianto Lambrie.

Sedangkan alumni yang berkiprah di media massa, di antaranya adalah Direktur Pemberitaan LKBN-Antara Aat Surya Syafaat, yang pernah menjadi Kepala Biro LKBN-Antara di Markas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Menurut Maksum -- Ketua IKA FISIP Unair, yang juga Ketua Bidang Media dan Humas Pengurus Pusat IKA-UNAIR -- lahirnya buku perdana itu diharapkan ke depan akan berkesinambungan dengan mengangkat alumni dari Sabang hingga Merauke.

Hal itu juga pernah disampaikan Ketua 1 IKA Unair, Haryanto Basoeni.

Ia mengatakan buku itu adalah gambaran kecil alumni di masyarakat.

Bila wajah yang tampil di kampus mahasiswa dan prestasinya, sedangkan di luar adalah prestasi alumninya.

"Banyak alumni kami yang berjuang untuk masyarakat," katanya sambil menambahkan UNAIR telah memiliki kurang lebih 120 ribu alumni.

Pihaknya mengharapkan setiap tahun ada 100 alumni yang bisa dibukukan mengingat banyak jalur yang dijalani alumni agar mereka dapat berjuang dalam membantu berkontribusi pada negara ini.

Moh Maksum sendiri mengakui tidak mudah menemui sosok-sosok yang ada di buku itu mengingat tempat yang tersebar, dan juga waktu untuk melakukan wawancara.

"Namun, Alhamdulillah semuanya bisa dilalui dengan baik dan lancar berkat dukungan semua pihak, baik alumni, dekanat dan juga rektorat," katanya.

(A035/J003)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016