Nunukan (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, "hotspot" atau titik api yang sering terdeteksi di wilayah Provinsi Kalimantan Utara menghilang selama memasuki musim hujan.

"Selama musim hujan sejak dua pekan ini hotspot menghilang dan tidak tampak lagi di (Provinsi) Kaltara," ujar Muhammad Taufik, Prakirawan BMKG Kabupaten Nunukan di Nunukan, Senin.

Ia menegaskan, hotspot terjadi apabila panas bumi mengalami peningkatan ditambah cuaca terik berlangsung makanya selama musim kering seringkali ditemukan hotspot pada sejumlah kabupaten di provinsi paling utara Pulau Kalimantan itu.

Menurut dia, wilayah Provinsi Kaltara dilanda kebakaran karena kondisi tanah yang gambut di mana sangat rentan mengalami kebakaran meskipun hanya percikan api kecil yang tidak disengaja ataupun kelalaian manusia.

Muhammad Taufik menerangkan, hingga Agustus 2016 ini penemuan titik api di daerah itu mengalami penurunan secara signifikan dibandingkan pada 2015 lalu yang jumlah dan lokasi titik api tersebar hampir seluruh kabupaten terutama Kabupaten Nunukan.

Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat mulai meningkat dengan tidak membuang puntung rokok atau bekas-bekas api pada sembarang tempat terutama pada lahan yang terdapat benda-benda mudah terbakar.

"Pada tahun 2015 lalu, biarpun musim hujan tetap ada titik api yang terdeteksi meskipun hanya sehari panas matahari. Sekarang ini benar-benar tidak ada sama sekali (hilang) selama musim hujan sejak dua pekan ini," ujarnya.

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016