Cilegon, 3/4 (ANTARA) - Administrasi Pelabuhan (Adpel) Banten berhasil menemukan alat keselamatan penumpang kapal "Roll On Roll Off" (Roro) yang masa berlakunya sudah habis (kedaluarsa) namun tetap digunakan di Pelabuhan Merak, Banten. Alat keselamatan penumpang yang kedaluarsa tersebut ditemukan di salah satu kapal Roro berusia lebih dari 25 tahun yang diperiksa Adpel Banten, kata Kepala Adpel Banten, Capt. Dalle Effendi, di Cilegon, Selasa. "Kita amankan puluhan alat keselamatan penumpang yang sudah kedaluarsa tapi masih tetap digunakan, kapal yang bersangkutan pun dilarang beroperasi sampai dinyatakan memenuhi standar keselamatan," kata Dalle Effendi kepada ANTARA News, seraya enggan menyebutkan nama kapalnya. Penemuan alat keselamatan yang kedaluwarsa itu terjadi saat dilakukan peningkatan pemeriksaan terhadap kapal berusia lebih dari 25 tahun atas instruksi lembaga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjenhubla). Effendi mengatakan, barang bukti yang ditemukan, antara lain alat sinyal untuk memberitahukan tanda bahaya pada saat kapal sedang mengalami kecelakaan kepada kapal lain. Selain itu, ditemukan perahu apung (life raft) dengan masa berlaku yang sudah habis, sehingga tidak bisa berfungsi untuk mengevakuasi penumpang pada saat kecelakaan di laut. Menurut Effendi, perahu apung yang bentuknya seperti kapsul tersebut sangat berguna pada saat kapal mengalami kebakaran atau kecelakaan di laut, karena di dalamnya terdapat bahan pangan untuk persediaan makanan penumpang. Saat ini, Adpel di seluruh pelabuhan penyeberangan dan pelayaran di Indonesia melakukan peningkatan pemeriksaan terhadap kapal penumpang jenis Roro berusia lebh dari 25 tahun, lebih dari 150 unit kapal yang diperiksa. Adpel Banten hingga saat ini telah melakukan pemeriksaan terhadap enam unit kapal Roro, empat diantaranya dilarang beroperasi dengan kondisi dua unit kontruksinya rusak parah sehingga harus perbaikan besar, dua unit hanya memenuhi kekurangan alat keselamatan, sedangkan dua unit dinyatakan layak beroperasi, karena kondisinya hampir mencapai 60 persen dari kondisi kapal baru. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007