Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Rasanya tidak lengkap jika makanan yang satu ini tidak disajikan di saat hari raya Idul Fitri,

Bagaimana tidak makanan khas masyarakat Kapuas Hulu yang terbuat dari ikan air tawar dan tepung sagu itu membuat ketagihan.

Disantap dengan sambal kacang membuat Kerupuk Basah selalu jadi makanan favorit bagi semua kalangan baik itu pejabat, pengusaha hingga kelapisan masyarakat, apalagi disaat hari Raya Idul Fitri seperti ini, Kerupuk basah tidak pernah ketinggalan disajikan. Bahkan

Kerupuk basah tersebut merupakan makanan kuliner kapuas Hulu bagi setiap orang yang datang ke Kapuas Hulu,kalimantan Barat.

"Rata - rata kerabat yang datang silahturahmi berlebaran kerumah, menanyakan kerupuk basah,jadi rasanya tidak lengkap jika tidak menyajikan makanan kuliner tersebut diantara kue -kue lebaran lainnya," kata Wahyuni salah satu warga Putussibau, di kediamannya,Kamis.

Sementara itu,Umai Riski seorang ibu pembuat kerupuk basah menuturkan dirinya mendapatkan orderan lebaran sedikitnya 5000 batang (lungkong) Kerupuk basah dengan harga Rp10 ribu per - batang. Dirinya menjelaskan, di hari - hari biasa juga kerupuk basah buatannya tersebut laris terjual.

Dikatakan Riski, cara membuat kerupuk basah juga tergolong mudah, cukup dengan ikan yang sudah di giling seperti ikan toman, ikan belida dan sejumlah ikan air tawar sungai Kapuas,kemudian tepung sagu, bawang, garam dan sahang, setelah diadon menjadi satu baru kemudian dibentuk bulat memanjang,dan setelah itu dikukus, tanpa bahan pengawet. 

Ibu dua orang anak ini menuturkan dirinya selalu menjaga kualitas rasa dan kepercayaan para pelanggannya. " Alhamdulillah, di hari - hari tertentu,seperti puasa, lebaran, natal banyak yang pesan," tuturnya.

Sebagai pembuat kerupuk basah, Riski mengajak seluruh masyarakat Kapuas Hulu khususnya ibu - ibu untuk tetap menjaga ciri khas atau cita rasa kerupuk basah. Apalagi kata Riski kerupuk basah merupakan makanan kuliner Kapuas Hulu yang sudah banyak dikenal keluar Kalimantan.

Pewarta: Timotius
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016