Jakarta (ANTARA News) - Stasiun Jatinegara dibuka untuk keberangkatan penumpang kereta api jarak jauh, baik ke Jawa Timur maupun Jawa Tengah, untuk mengantisipasi masalah lalu lintas akibat aksi demonstrasi para sopir taksi di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Upaya tersebut dilakukan agar pengguna jasa KA tidak terjebak kemacetan menuju Stasiun Gambir dan akhirnya tertinggal, kata Senior Manajer Humas Daop 1 Jakarta Bambang S. Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta membuka sementara Stasiun Jatinegara untuk berhenti luar biasa (BLB) melayani penumpang KA jarak jauh tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Hal ini kami lakukan untuk menghindari calon penumpang tertinggal perjalanan KA. Maka, penumpang bisa naik dari Stasiun Jatinegara," katanya.

Bambang memperkirakan akan berdampak kemacetan akses menuju Stasiun Gambir. Namun, tetap agar diperhatikan estimasi waktu tempuh menuju Stasiun Jatinegara.

Adapun kereta yang berhenti luar biasa di Stasiun Jatinegara dimulai Keberangkatan KA Argoparahyangan pukul 12.45 WIB sampai dengan KA Argolawu pukul 20.15 WIB.

"Tanpa mengurangi kenyamanan, Stasiun Gambir masih tetap dibuka sebagai keberangkatan awal KA-KA tersebut," katanya.

KA-KA berhenti luar biasa di Stasiun Jatinegara mulai 12.45 WIB sampai dengan 20.15 WIB, di antaranya KA Argoparahiyangan tujuan Bandung pukul 12.45 WIB, KA Cirebon Ekspres tujuan Cirebon pukul 13.45 WIB, KA Bangunkarta tujuan Surabaya Guben pukul 15.00 WIB, KA Argoparahyiyangan tujuan Bandung, pukul 15.30 WIB, KA Argosindoro tujuan Semarang pukul 16.15 WIB.

Selanjutnya, KA Bima tujuan Malang pukul 16.45 WIB, KA Argojati tujuan cirebon pukul 17.15 WIB, KA Gajayana tujuan Malang pukul 17.45 WIB, KA Argoparahiyangan tujuan Bandung pukul 18.15 WIB, KA Cirebon ekspres tujuan Cirebon/Tegal pukul 18.45 WIB, KA Sembrani tujuan Surabaya pasaturi pukul 19.15 WIB, KA Argoparahiyangan tujuan Bandung pukul 20.00 WIB dan KA Argolawu tujuan Yogyakarta pukul 20.15 WIB.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016