Di hotel itu terdapat tempat karaoke. Jadi tarif wanita berbeda antara untuk menemani karaoke atau diajak kencan."
Pekanbaru (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resor Kota Pekanbaru mendesak Pemerintah Kota setempat untuk menutup hotel SC yang diduga dijadikan lokasi prostitusi.

"Sangat mengejutkan dengan adanya praktik prostitusi yang dilakukan secara terang-terangan di hotel. Bahkan saat digrebek, pengelola bersikukuh mengantongi izin dari Pemko Pekanbaru," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru AKP Bimo Arianto kepada Antara di Pekanbaru, Minggu malam.

Pada Minggu dinihari Polresta Pekanbaru menggrebek sebuah hotel di Jalan Siak Pekanbaru, Riau. Dalam razia itu, awalnya petugas berniat menyasar penyalahguna narkoba. Namun belakangan, petugas menemukan dugaan adanya praktik prostitusi yang dilakukan di Hotel SCa Pekanbaru.

"Hotel tersebut menyediakan ratusan wanita untuk diajak kencan. Bahkan pengelola menyiapkan kamar "khusus" serta menyiapkan kondom," ungkap AKP Bimo.

Pada saat digrebek, ada oknum pengelola yang menantang petugas dan mengatakan telah mengantongi izin dari Pemkot Pekanbaru. Namun Bimo menjelaskan petugas tetap melakukan razia.

Hasilnya 15 wanita berikut barang bukti berupa kondom dan bukti transaksi diamankan.

Dengan ditemukannya kegiatan prostitusi itu, Bimo meminta kepada Pemko Pekanbaru segera merevisi ulang izin pusat hiburan malam. Ia mengatakan izin yang diberikan Pemko Pekanbaru sangat bertentangan dengan Kota yang notabene berbasis Melayu ini.

"Temuan ini sangat mengagetkan semua orang. Bahkan pengelola mengaku telah mengantongi izin dan beroperasi selama 5 tahun lamanya," jelasnya.

"Izin pusat hiburan harus direvisi dan khusus SC hotel cabut izinnya," tegasnya.

Ia mengungkapkan pengelola dengan sengaja memasang foto wanita berikut dilengkapi dengan nomor. Terdapat ratusan wanita yang disediakan dengan nomor urut tertentu.

Selanjutnya lelaki hidung belang yang berkunjung dapat memilih setiap wanita yang diinginkan sesuai nomor yang tertera.

"Di hotel itu terdapat tempat karaoke. Jadi tarif wanita berbeda antara untuk menemani karaoke atau diajak kencan," jelas AKP Bimo.

Sementara, dengan sengaja pengelola menyediakan kamar kecil yang berada di sekitar paviliun karaoke. Kamar itu dilengkapi dengan satu unit tempat tidur dan tersedia ratusan kondom.

Saat diperiksa lebih lanjut, turut ditemukan ratusan bungkus kondom yang sengaja disediakan pengelola. Selanjutnya petugas turut mengamankan bukti transaksi serta tarif kencan di kasir.

Dalam waktu dekat, ia mengatakan akan segera memanggil pemilik hotel tersebut.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015