Palangka Raya (ANTARA News) - Sejumlah warga kota Palangka Raya mengaku kesulitan mendapat tabung oksigen untuk membantu pernapasan karena stok di seluruh apotik telah habis terjual.

Karyawan Apotik Harapan Bunda Sitepu di Palangka Raya, Selasa, mengatakan stok tabung oksigen ukuran kecil maupun besar sudah habis karena banyak masyarakat yang membeli.

"Kami tidak menyangka banyak masyarakat yang mencari tabung oksigen. Kami memang tidak menstok tabung gas terlalu banyak. Dugaan kami kabut asap ini akan segera teratasi, ternyata semakin parah ya," kata Sitepu.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa (20/10) dari pagi hingga sore, konsenrasi partikulat PM10 berada di atas 3.000 mikrogram per meter kubik.

Vallen, warga kota Palangka Raya mengaku kesulitan bernafas dan terpaksa harus menggunakan tabung oksigen, namun setelah mendatangi sejumlah apotik di daerah ini tak juga mendapatkannya karena stok telah kehabisan.

"Ini saya mau pergi ke rumah sakit saja. Di apotik sudah habis. Pemerintah ada tidak ya menyediakan tabung oksigen. Bayar juga tidak apa-apa lah, susah banget bernafas di luar maupun di dalam rumah karena kabut asap ini," ucapnya.

Warga jalan Bukit Raya Harti Rayani juga mengatakan telah mendatangi apotik di sekitar jalan Yos Sudarso, G Obos, Ahmad Yani dan RTA Milono, namun sampai sekarang belum mendapatkan tabung oksigen.

Dia pun meminta Pemerintah Provinsi maupun Kota agar menyediakan tabung oksigen dan membagi-bagikan kepada masyarakat, karena kondisi udara di Palangka Raya sudah sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Sampai sekarang kan yang saya tahu Pemerintah hanya membagi-bagikan masker. Sekarang ini masyarakat tidak hanya membutuhkan masker, tapi juga tabung oksigen. Tolong, kami sangat memerlukan tabung oksigen," kata Harti.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015