Paling bahaya bila masyarakat percaya begitu saja dengan ISIS sehingga mereka sangat gampang untuk direkrut"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat intelijen Wawan H Purwanto mengatakan pihak yang turut menyebarkan propaganda "Islamic State of Iraq and Syria" atau ISIS di Indonesia harus ditindak.

"Harus ada tindakan tegas terhadap apa dan siapa saja yang ikut dan terlibat menyebarkan klaim-klaim ISIS, terutama situs-situs yang bertebaran di Internet serta melalui media sosial," kata Wawan Hari Purwanto di Jakarta, Jumat.

Menurut Wawan, kalau situs-situs tersebut dibiarkan akan sangat berbahaya. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia sudah terbagi dalam menyikapi propaganda ISIS tersebut.

"Paling bahaya bila masyarakat percaya begitu saja dengan ISIS sehingga mereka sangat gampang untuk direkrut," kata dia.

Wawan mendukung langkah kontrapropaganda yang dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan mencanangkan tahun 2015 sebagai Tahun Damai di Dunia Maya.

BNPT juga lebih menggiatkan sosialisasi pencegahan paham ISIS di seluruh Indonesia yang menjangkau tokoh pemuda, tokoh budaya, dan tokoh pendidikan dari Sabang sampai Merauke.

"Harus ada yang menjelaskan dan meluruskan apa dan bagaimana ISIS itu sebenarnya melalui media, baik itu media konvensional maupun media maya," kata Wawan.

Mantan Wakil Sekjen PBNU Adnan Anwar menilai segala macam propaganda ISIS, termasuk soal kesejahteraan, sangat tidak mungkin dan bohong.

"Itu hanya ingin menunjukkan kepada para donatur atau para pendukungnya bahwa mereka sudah kuat. Padahal tidak. Apalagi menjanjikan semua fasilitas gratis seperti sekolah, kesehatan, listrik, air dan sebagainya. Itu bualan mereka saja," kata Adnan.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015