Jember (ANTARA News) - Warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat, melaksanakan shalat Idul Fitri dengan menggunakan masker akibat abu vulkanik Gunung Raung (3.332 mdpl) yang turun di sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.

"Alhamdulillah pagi ini hujan abu sangat tipis dibandingkan pada Kamis (16/7) malam yang cukup deras, namun saya dan keluarga tetap menggunakan masker saat shalat Id," kata seorang warga Kecamatan Sumbersari, Fatimah, yang menunaikan shalat Id di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Jember.

Abu vulkanik Gunung Raung masih mengguyur di sejumlah wilayah Jember, bahkan hujan abu vulkanik turun cukup deras di kawasan kota pada malam hari.

"Meski abu vulkanik turun sangat tipis, kami tetap menjalankan ibadah shalat Id dengan menggunakan masker, agar nyaman saat beribadah," katanya.

Ibu tiga anak itu mengatakan abu vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl yang turun terus menerus mengganggu aktivitas warga, sehingga keluarganya juga mengurangi kegiatan di luar rumah.

"Biasanya anak-anak malam takbiran di sekitar alun-alun sambil menyulut kembang api, namun kegiatan itu dibatalkan karena hujan abu cukup deras turun tadi malam," paparnya.

Turunnya hujan abu vulkanik yang sangat tipis tidak menyurutkan niat umat muslim untuk menjalankan ibadah shalat Id di sejumlah lokasi seperti Masjid Jami Baitul Amin, halaman Universitas Muhammadiyah Jember dan berbagai lokasi lainnya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, mengimbau masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Beberapa kecamatan di Jember masih diguyur abu vulkanik Gunung Raung, sehingga lebih baik menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," katanya.

Laporan aktivitas Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tercatat pada JUmat pukul 00.00-06.00 WIB terpantau secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 18 derajat celcius, Gunung Raung tertutup kabut.

Secara seismik, gempa tremor menerus dengan amplitudo 5-32 milimeter, namun dominan amplitudo 25 milimeter, sehingga kesimpulan Gunung Raung masih siaga.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015