Jakarta (ANTARA News) - Sebuah hasil survei menyebutkan hampir seluruh masyarakat Kalimantan Utara menyatakan tokoh yang terindikasi korusi tidak layak dicalonkan sebagai gubernur.

Survei Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekomi dan Sosial (LP3ES) yang diperoleh, di Jakarta, Rabu, menyebutkan, sebanyak 96,9 persen responden di lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara (Kaltara) menolak cagub terindikasi korupsi.

Selain itu, sebagian besar masyarakat juga tidak setuju apabila calon gubernur memberikan sumbangan baik berbentuk barang (59,4 persen responden) dan uang (69,2 persen responden) untuk mendapat dukungan atau simpati masyarakat dalam pilkada.

Namun mayoritas masyarakat, atau 60 persen, menyatakan bahwa usia calon gubernur tidak menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan, dan 58,1 persen tidak mempermasalahkan latar belakan calon gubernur dari sipil atau militer.

Mengenai popularitas, lima tokoh yang disebut responden berdasar jawab spontan yang memperoleh angka terbesar adalah Anang Dahclan Djauhari (19,7 persen), Jusuf SK (15,7 persen), Budiman Arifin (11 persen), Irianto Lambire (4,9 persen) dan Marthin Billa (4,4 persen).

Nama-nama tokoh yang muncul tidak mengherankan karena merupakan figur berpengaruh. Anang Dachlan adalah bupati Bulungan 2000-2015, yang juga pernah menduduki kursi pimpinan DPRD Bulungan. Saat menjadi bupati, ia juga memperjuangkan terbentuknya provisi Kalimantan Utara.

Jusuf Serang Kasim adalah Walikota Tarakan selama dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), Budiman Arifin menjabat bupati Bulungan 2005-2010 dan 2010-2015). Irianto Lambire adalah mantan pejabat Gubernur Kalimantan Utara. Sedangkan Marthin Billa adalah Bupati Malinau 2001-20056 dan 2006-2011.

Yang menarik, popularitas lima tokoh relarif sama namun untuk tokoh yang paling disukai atau tingkat akseptabilitas terlihat perbedaan signifikan dan terjadi pergeseran posisi.

Anang Dachlan masih merupakan tokoh dengan akseptailitas tertinggi namun angkanya cukup tinggi yakni 28,6 persen dibanding Jusuf SK (17,5 persen), Budiman Arifin (10,7 persen), Martin Billa (7,1 persen)., Irianto Lambire (6,7 persen).

Dahlan juga memperoleh angka elektabilitas tertinggi. Dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih jika pilkada dilakukan saat ini, tokoh ini memperoleh 20,6 peren, sementara Jusuf SK (13,8 persen), Budiman Arifin (7,2 persen), Martin Billa (5,4 persen), Irianto Lambire (5,2 persen).

Menurut hasil survei yang dikeluarkan Juni 2015 tersebut, responden survei sebanyak 900 orang.

Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara akan dilakukan pada 9 Desember 2015. Provinsi ini terbentuk pada 2012 dan belum pernah melakukan pemilihan langsung. Saat ini provinsi dipimpin oleh pejabat gubernur. Penduduk Kaltara sekitar 800.000 orang dan jumlah pemilih sekitar 400.000 orang.

Provinsi yang berdekatan dengan Malaysia ini kaya akan hasil batubara, minyak, kelapa sawit dan perikanan.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015