Banda Aceh (ANTARA News) - Tim pencari dan penyelamat (SAR) mengevakuasi 29 nelayan Aceh yang sempat terkatung-katung di Samudra Hindia setelah mesin kapal yang mereka awaki rusak.

"Ada 29 nelayan yang kami evakuasi setelah mesin kapal mereka rusak. Mereka sempat terkatung-katung selama dua hari," kata Kepala Seksi Operasi Badan SAR Aceh Ibnu Haris di Banda Aceh, Sabtu.

Sebelumnya, kata Ibnu, tim SAR menerima informasi pertolongan radio bahwa ada sebuah kapal nelayan yang mengalami kerusakan mesin. Kapal itu bernama KM Laskar Mina Bahari.

Kapal tersebut mengalami kerusakan mesin sejak 24 Juni. Dari laporan tersebut, tim SAR menurunkan sejumlah personel melakukan pencaharian.

"Akhirnya setelah melakukan pencaharian beberapa jam, akhirnya 29 nelayan Aceh ditemukan 17 mil laut dari perairan Lhokseudu, Aceh Besar. Nelayan beserta kapalnya ditemukan 26 Juni 2015 sekitar pukul 12.00 WIB," ungkap Ibnu Haris.

Kapal beserta nelayannya ditarik hingga ke Arus Besar, di perairan Kepulauan Pulo Aceh, Aceh Besar. Dari Arus Besar, kapal dan nelayan ditarik kapal lainnya ke pelabuhan ikan Lampulo, Kota Banda Aceh.

"Kondisi 29 nelayan saat ditemukan dalam keadaan sehat. Walau mesin kapal mereka rusak, radio kapal masih berfungsi. Dari radio itulah mereka berhasil menghubungi SAR," kata Ibnu Haris.

Selain berhasil mengevakuasi 29 nelayan, Ibnu Haris menyebutkan tim SAR korban tenggelam di sungai di Alue Bilie, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban dilaporkan bernama Putra. Korban dilaporkan tenggelam di sungai pada Rabu 24 Juni 2015. Korban ditemukan Jumat 26 Juni 2015 sekitar pukul 18.15 WIB," kata Ibnu Haris.

Pewarta: M Haris SA
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015