Samarinda (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencatat sepanjang Januari 2015, terdapat 39 warga yang terserang demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Eka Wardana, Senin mengatakan, kasus DBD Januari 2015, meningkat lima kali lipat pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia mengingatkan warga di daerah itu agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD, apalagi saat ini wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara masih musim penghujan.

"Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada sebab saat ini masih musim penghujan sehingga penyakit DBD sangat rentan apalagi terjadi peningkatan kasus DBD lima kali lipat selama 2015 dibanding pada Januari 2014 yang hanya terjadi tujuh kasus," ungkap Eka Wardana.

Wilayah yang rawan DBD kata Eka Wardana, berada di Gunung Intan, Kecamatan Babulu dan wilayah Kecamatan Penajam dengan rata-rata warga yang terserang DBD delapan sampai sembilan orang.

"Warga yang terserang DBD tersebut, seluruhnya masih berusia di bawah 20 tahun," kata Eka Wardana.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat menurut Eka Wardana, menjadi penyebab banyaknya sarang nyamuk yang ditemukan di beberapa titik di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah, tambah dia, Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara telah melakukan "fogging" atau pengasapan.

Selain itu, lanjut Eka Wardana, Dinas Kesehatan juga mengajak masyarakat untuk bergotong-royong dan berpartisipasi menggiatkan 3M, yakni membersihkan bak mandi mengubur barang bekas dan menutup sampah yang telah dibuang untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.

Sementara itu, pada periode Januari hingga Desember 2014, kata Eka Wardana, terdapat 54 kasus DBD dan tidak ada kasus yang meninggal dunia.

"Angka tersebut relatif menurun dibanding pada 2013 yang mencapai 82 kasus, dengan satu orang anak meninggal dunia," ungkap Eka Wardana.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015