Padang (ANTARA News) - Ratusan personil gabungan dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Teluk Bayur bersama personil Polri serta jajaran Satuan Perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dan anggota masyarakat melakukan gotong royong membersihkan Pantai Air Manis serta melepas ratusan anak penyu (tukik) ke laut lepas, akhir pekan lalu.

Para peserta gotong royong mengenakan pakaian olahraga khas unit kerja masing-masing dan dipimpin oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Padang Emzalmi dan pimpinan unit masing-masing.

Kegiatan pertama berupa olahraga bersama lalu masing-masing kelompok dibekali dengan karung-karung plastik untuk memungut sampah-sampah di kawasan wisata terpadu Pantai Ait Manis Padang tersebut.

Sebelum menggelar aksi,secara simbolis diserahkan bantuan alat-alat untuk kebersihan, pakaian seragam untuk juru parkir dan lainnya oleh Wawako, Emzalmi.

Aksi itu sendiri digelar sebagai bentuk kepedulian bersama, sehingga area wisata tersebut menjadi bersih, rapi dan nyaman.

Pada saat bersamaan, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Padang, juga mengajak ratusan peserta gotong royong tersebut untuk untuk melepas 100 ekor tukik penyu hasil penangkaran rumah penyu DKP Padang di Pantai Air Manis.

Disela-sela kegiatan tersebut, Kapala DKP Padang, Zalbadri menyebutkan pihaknya telah melepaskan ribuan tukik penyu hasil penangkaran rumah penyu Pantai Air Manis ke laut lepas.

"Sebelum ditangkarkan telur-telur penyu tersebut dikumpulkan dari nelayan-nelayan sekitar dan setelah menetas, dilepaskan ke laut sebagai aksi nyata pelestarian hewan langka yang ada di perairan Kota Padang," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil DKP Padang, Riska Eka Putri berharap pelepasan tukik penyu hasil penangkaran rumah penyu tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berlibur di pantai yang tersohor dengan legenda cerita Malin Kundang tersebut.

Namun, pihaknya tidak bisa memastikan agenda pelepasan anak penyu karena penetasannya tidak menentu.

"Setiap baru menetas, 2 hingga 3 hari berikutnya harus segera kami lepas ke laut secepatnya agar tidak merubah prilaku alami dari penyu itu sendiri," tambahnya.

Dia berharap tukik yang dilepas oleh ratusan relawan tersebut bisa selamat sehingga populasi hewan langka yang dilindungi Undang Undang (UU) tersebut, terus meningkat di perairan laut Padang.

(H014)

Pewarta: Hendra Agusta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015