Banda Aceh, (ANTARA News) - World Wildlife Fun (WWF) Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Leuser Internasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan membantu menangani gangguan gajah liar yang selama ini merusak perkebunan milik warga di Kabupaten Aceh Selatan. "WWF Indonesia tidak akan tinggal diam, hari ini kita akan turun untuk melihat kondisi dilapangan, selanjutnya nanti kita akan berkoordinasi dengan NGO yang telah lama berada di Aceh Selatan serta dengan Instansi terkait," kata Aceh Program Coordinator WWF Indonesia, Nana Firtiani Firman, di Kabupaten Aceh Selatan, Senin (27/11). Ia mengatakan, kunjungan peserta lokalatih dan beberapa pengurus WWF ke lokasi tersebut bertujuan untuk melihat secara dekat daerah yang mengalami kerusakan akibat lingkungan yang tidak dijaga dengan baik. Menurutnya, WWF Indonesia akan melakukan koordinasi dengan YLI dan BKSDA dan beberapa LSM yang khusus menangani masalah gangguan satwa tersebut agar konflik antara manusia dan satwa di Kecamatan Trumon Timur dapat tertanggulangi. Selain itu, keberadaan WWF di Aceh juga melaksanakan pemantauan terhadap praktek pembalakan liar (illegal logging). Terhadap persoalan tersebut WWF berharap dapat dilakukan upaya advokasi untuk meminimalkan aktivitas illegal logging yang terjadi di kawasan hutan alam Aceh yang memiliki nilai konservasi penting dan koridor satwa. Bupati Aceh Selatan Drs. H. Harfana Hasan dihadapan 34 peserta lokalatih dari unsur guru SMP dan Dayah mengharapkan WWF, Conservation International (CI), Faura Fauna Indonesia (FFI) dan Insosdes untuk berperan serta menanggulangi konflik antara manusia dan satwa yang telah belangsung sekitar 6 tahun di kawasan Trumon Timur itu. "WWF, CI, FFI dan lembaga lingkungan yang mempunyai andil dan peran yang sangat besar dalam upaya menjaga dan mensosialisasikan pentingnya pelestarian dan keseimbangan alam," katanya. Harfana berharap para guru dapat menyampaikan kepada seluruh murid tentang alam dan lingkunagan hidup, sehingga kesadaran tentang pentingnya pelestarian keseimbangan alam dapat dipahami oleh anak didik. Lokakarya yang dilaksanakan yang dimulai Senin (27/11) hingga Rabu 29 November 2006 tersebut berasal dari sembilan kabupaten di Aceh yakni dari Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Nagan Raya, Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tamiang.(*)

Copyright © ANTARA 2006