Cirebon (ANTARA news) - Petani di Kabupaten Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat, terpaksa menunda tanam karena khawatir gagal panen akibat kemarau berkepanjangan.

Martono, salah seorang petani di Indramayu, kepada wartawan, Kamis, mengatakan, biasanya petani di Kabupaten Indramayu sudah tanam bulan Oktober, karena mulai memasakiuki musim penghujan, kini masih kemarau terpaksa tunda tanam karena takut gagal panen.

Pergantian musim hujan dan kemarau, kata dia, semakin sulit ditentukan, biasanya Oktober lahan pertanian petani di Kabupaten Indramayu dan Cirebon sudah basah, sehingga mereka tanam padi.

Mundur tanam padi, lebih baik daripada petani memaksakan gagal panen, karena ongkos olah lahan dan biaya pupuk ditambah mahalnya bibit akan menyulitkan mereka jika tanamannya mengering.

Diperkirakan awal bulan Desember petani di Kabupaten Indramayu dan Cirebon mulai tanam, kata dia, harapannya hujan sudah turun sehingga memudahkan petani mengolah lahan mereka, karena selama ini hanya mengandalkan tanam padi meski sebagian ada yang mengembangkan buah melon.

Sementara itu kemarau berkepanjangan berkah bagi petani melon dan semangka, karena mereka bisa meraup untung saat musim panas, penghujan datang mereka berhenti tanam.

Damiri, petani melon di Kabupaten Indramayu mengaku, kemarau berkah bagi petani melon karena cukup menguntungkan dengan pola kembangkan tanaman hemat air seperti semangka dan buah melon.

Melon hasil panen petani Indramayu, kata dia, diminati pasar ekspor sehingga harganya bertahan tinggi selain itu permintaan pasar lokal terus berdatangan, memudahkan petani menjual hasil panen mereka.

Ir Anang Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, menuturkan, lahan pertanian sepanjang pesisir utara laut Jawa cocok untuk ditanami buah melon.

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014