Batam (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menolak mengomentari insiden antara personel TNI dan Polri yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Masalah itu tidak perlu semestinya sampai ke tingkat menteri," kata Purnomo usai pertemuan tertutup dengan Pemprov Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Kepri, Sabtu.

Ia membantah kehadirannya ke Batam dan Tanjungpinang khusus untuk ikut menengahi dan menyelesaikan kisruh yang sempat terjadi di antara personel dua institusi keamanan itu, melainkan hanya untuk meresmikan kapal perang yang diproduksi di Batam.

"Tidak ada membahas atau menyinggung masalah itu, di Batam saya meresmikan lima KRI dan di Tanjungpinang membahas pertahanan dan keamanan serta ekonomi di Kepri secara global," kata Menhan.

Menteri menyatakan kasus TNI-Polri sudah ditangani tim investigasi yang hingga kini masih bekerja.

"Saat ini tim investigasi belum selesai dan belum ada kesimpulan sama sekali," kata dia.

Purnomo meminta semua pihak menunggu hasil investigasi yang sedang berlangsung agar masalah bisa dilihat lebih jelas dan utuh.

Sebelumnya, Bidang Propam Polda Kepri memeriksa sejumlah anggota Satuan Brimob Polda Kepri terkait kisruh TNI-Polri.

Secara bergantian, petugas memanggil satu persatu anggota Brimob Polda Kepri yang berpakaian lengkap untuk masuk ruangan dan menjalani pemeriksaan oleh sejumlah petugas.

Pada Minggu (21/9) sekitar pukul 21.00 WIB, masyarakat Batam dikejutkan bunyi tembakan di sekitar daerah Tembesi, yang kemudian diketahui tembakan itu mengenai empat orang anggota TNI. Diduga, tembakan berasal dari senjata yang digunakan anggota Brimob.

TNI dan Polri sepakat untuk membentuk tim investigasi guna mengungkap insiden tersebut sesuai dengan fakta yang digali. TNI menempatkan sejumlah senior dalam tim investigasi, begitu pula Polri yang memasukan nama-nama anggota dari Mabes Polri dalam tim.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014