tidak benar pilot meninggal di dalam pesawat.
Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyebutkan bahwa pilot pesawat GA-4302 meninggal dunia bukan di dalam pesawat, tapi saat menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sehubungan dengan pemberitaan sebelumnya mengenai meninggalnya pilot pesawat Garuda Indonesia GA-4032 dalam penerbangan dari Lombok ke Bima, bersama ini kami sampaikan bahwa tidak benar pilot meninggal di dalam pesawat," kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto, di Jakarta, Senin.

Pernyataan resmi Garuda Indonesia mengemukakan bahwa pilot dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sari Farma setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan.

Ia memaparkan kronologis mengenai hal tersebut, yakni Kapten Pilot Rhamdanto bertugas menerbangkan pesawat GA-4034 dari Lombok menuju Bima pada Minggu (31/8) siang, dalam dalam keadaan sehat dan layak untuk terbang. 

Pada pukul 14.00 WITA, pesawat GA-4032 mendarat di Bima dalam keadaan normal. Selanjutnya pukul 14.10 WITA setelah pesawat parkir, pilot menyampaikan bahwa dia merasa kurang sehat dan minta diantar ke rumah sakit.

Sementara pukul 14.15 WITA pilot masih dapat berjalan dari pesawat menuju mobil dan diantar oleh petugas ke rumah sakit (klinik rawat inap) Sari Farma.

Pada pukul 14.45 WITA Kapten Rhamdanto tiba di rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan selama kurang lebih 45 menit, dokter yang merawat, dr Irma SPd, menyampaikan bahwa Kapten
Rhamdanto tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 15.30 WITA.

Garuda Indonesia akan menerbangkan jenazah Kapten Pilot Rhamdanto pada Senin (1/9) pagi ke Jakarta.

(M040)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014