Balikpapan (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menggelar pemeriksaan kesehatan tahap kedua bagi jamaah calon haji asal Balikpapan, Kamis (7/8).

"Hasil dari pemeriksaan ini yang menentukan mereka bisa berangkat ke Tanah Suci atau tidak," kata Kepala DKK drg Dyah Muryani.

Hanya mereka yang kebugarannya memenuhi syarat saja yang akan diloloskan untuk berangkat.

"Sebab ibadah haji menuntut fisik yang prima," sambung Kepala DKK.

Terlebih lagi iklim di Tanah Suci termasuk ekstrem bagi orang Indonesia. Hawa panas menyengat di siang hari, dimana tidak jarang termometer menunjukkan hingga angka di atas 40 derajat celsius. Namun begitu malam suhu bisa jatuh hingga di bawah 20 derajat celsius.

Pemeriksaan tersebut dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Balikpapan di Jalan Soetojo di Gunung Malang. Pemeriksaan berlangsung pada tanggal 7-16 Agustus 2014. Jumlah seluruh jamaah calon haji yang diperiksa kesehatannya ada 648 orang. Mereka berasal dari jamaah reguler, jamaah calon haji plus, serta para pendampingnya.

Termasuk dalam pemeriksaan kesehatan ini adalah pemberian sejumlah vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh para jamaah. Jamaah mendapat vaksin anti influenza, termasuk vaksin anti meningitis atau radang selaput otak yang disebabkan virus, jamur, atau bakteri.

Pemberian vaksin menengitis malah dijadikan syarat oleh pemerintah Arab Saudi selalu pengelola Tanah Suci untuk mendapatkan visa atau izin masuk ke negara tersebut. Kedutaan Besar Arab Saudi baru

Setelah divaksin, khususnya vaksin menengitis, jamaah juga akan mendapat ICV (International Certificate of Vaccination). Pada dokumen tertera nama, alamat, jenis kelamin, jenis vaksin, nomor batch, tanggal penyuntikan, dan nama dokter yang menyuntikkan.

"Jadi jamaah mohon tetap jaga kesehatan dengan baik," kata Kepala DKK Balikpapan.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014