Makassar (ANTARA News) - Ketua PWI Sulsel H Zulkifli Gani Ottoh mengatakan bahwa uji kompetensi wartawan dapat mengikis keberadaan wartawan abal-abal.

"Wartawan yang telah lulus uji kompetensi akan memperoleh Kartu Kompetensi dari Dewan Pers Nasional, jadi jika ingin wawancara tanyakan kartu kompetensinya, kalau seperti ini wartawan abal-abal akan terkikis" kata Zulkifli dalam peringatan Hari Pers Nasional dan HUT PWI Sulsel ke-68 di Makassar, Sabtu.

Menurut Zulkifli pemerintah daerah sebaiknya menganggarkan biaya minimal untuk 10 orang guna mengikuti uji kompetensi wartawan, kesepuluh orang ini akan menjadi aset daerah dalam menyebarkan informasi.

Menanggapi hal ini Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pelaksanaan uji kompetensi bagi wartawan.

"Dalam profesi apapun kompetensi itu dibutuhkan, kompetensi menunjukkan keprofesionalan anda, oleh karenanya adalah tanggung jawab pemerintah daerah untuk menindaklanjuti permintaan Ketua PWI" kata Syahrul.

Sementara itu menurut Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers Nasional Muhammad Ridlo Eisy dengan memiliki kartu Uji Kompetensi Wartawan akan lebih baik bagi wartawan karena akan terdaftar di Dewan Pers dan mempermudah akses kepada narasumber.

"Kami terus mensosialisasikan mengenai pentingnya uji kompetensi ini, namun tidak kita pungkiri masih terdapat banyak masalah, beberapa wartawan yang terbilang senior juga tidak lulus dalam uji ini, karena ternyata mereka sudah jarang turun ke lapangan" kata Ridlo.

Menurut Ridlo uji kompetensi, kode etik, dan standar perusahaan pers merupakan bagian dari Piagam Palembang yang telah disepakati dan akan dilaksanakan oleh Dewan Pers.

(KR-RY/A034)

Pewarta: Riesmawan Yudhatama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014