Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian mengimbau petani untuk menanam komoditas palawija seperti jagung atau kedelai untuk mengantisipasi gejala alam El Nino yang mengakibatkan musim kering lebih panjang.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Jumat, mengatakan tanaman padi membutuhkan banyak air sehingga tidak cocok ditanam di daerah-daerah yang sumber airnya sedikit.

"Karena padi membutuhkan air relatif lebih banyak. Jadi saya kira palawija akan jauh lebih aman," katanya di sela melakukan peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta.

Turut serta dalam peninjauan ke pasar Cipinang menjelang Ramadan tersebut, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan M Luthfi serta Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan El Nino dengan skala lemah hingga moderat berpotensi terjadi di Indonesia yang akan mengakibatkan kemarau menjadi lebih kering dan mengurangi stok air.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan El Nino tersebut akan mulai dirasakan pada Juli.

El Nino, tambahnya, akan menyebabkan mundurnya musim hujan tahun 2014/2015 sehingga musim kemarau tahun ini bakal lebih panjang.

Mentan Suswono menyatakan meskipun ada indikasi ke arah El Nino, namun kecenderungannya masih dalam taraf ringan. Walaupun demikian untuk berjaga-jaga, Kementan tetap akan mengupayakan persiapan yang maksimal.

Kementan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk daerah yang kemungkinan berpotensi terkena dampak El Nino, soal pendayagunaan sumber air.

"Nanti kita akan koordinasi bahwa daerah yang kemungkinan terkena dampak El Nino akan kita dayagunakan daerah yang mempunyai potensi sumber air. Apakah dari air tanah, air sungai, atau sumber lain yang masih memungkinkan," katanya.

Selain itu, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbantan) Kementan menyiapkan varietas tanaman padi yang tahan kering.


Pewarta: Subagyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014