Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah India mengurangi pembatasan impor untuk emas.

Kontrak emas yang paling aktif untuk penyerahan Juni naik 6,9 dolar AS atau 0,54 persen, menjadi menetap di 1.295 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Bank sentral India pada Kamis mengatakan Kamis bahwa mereka akan memungkinkan perusahaan-perusahaan perdagangan swasta untuk mengimpor emas. Para investor memperkirakan bahwa pelonggaran pembatasan impor oleh India dapat menyebabkan permintaan emas bertambah sekitar lima ton per minggu.

Kenaikan dalam industri manufaktur Tiongkok juga telah mendukung emas karena indeks pembelian manajer manufaktur HSBC datang di 49,7 pada Mei, naik tajam dari bulan sebelumnya 48,1. Para analis pasar percaya data ini dapat diartikan meningkatnya permintaan emas di Tiongkok.

Selanjutnya meningkatkan permintaan emas, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran dalam pekan yang berakhir 17 Mei meningkat sebesar 28.000 menjadi 326.000.

Namun, dorongan dari laporan ini terhadap emas entah bagaimana dikurangi dengan laporan positif pada manufaktur AS. Perusahaan data keuangan Markit mengatakan indekspembelian manajer manufaktur AS naik menjadi 56,2 pada Mei dibandingkan dengan 55,4 pada April.

Meningkatnya gejolak di Ukraina dan kudeta yang terjadi di Thailand juga mendorong "safe haven" emas naik.

Perak untuk pengiriman Juli bertambah 18,2 sen atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 19,52 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 18,2 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi berakhir pada 1.493,1 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014