Tidak ada jalan lain, harus menang terus."
Jakarta (ANTARA News) - Tim Homeless Indonesia mengandaskan Lithuania, 9-3 pada pertandingan pertama putaran kedua Homeless World Cup 2013 di Danau Malta, Poznan, Polandia, Rabu.

Kemenangan yang diraih oleh Sendi dan kawan-kawan ini diperoleh berkat polesan tangan dingin sang pelatih Bonsu Hasibuan. Apalagi yang sang pelatih tekankan kepada pemain sebelum bertanding untuk tidak kecolongan di awal pertandingan.

"Tidak ada jalan lain, harus menang terus," kata Bonsu Hasibuan dalam surat elektronik yang diterima ANTARA.

Menurut dia, kemenangan atas Lithuania pada putaran kedua Grup D akan dijadikan bekal untuk pertandingan berikutnya. Apalagi lawan yang akan dihadapi berikutnya adalah Costa Rica, Italia, Rusia, dan tuan rumah Polandia.

Pada pertandingan Grup D lainnya, Costa Rika mampu mengalahkan Rusia dengan skor 4-2. Untuk itu, Bonsu Hasibuan mengintruksikan kepada semua pemain untuk tetap siap dan waspada setiap menghadapi lawan.

"Semua pemain harus tampil konsisten dalam menyerang dan bertahan. Ini salah satu kunci untuk memenangkan pertandingan. Akan percuma apabila tidak bisa melakukan tekanan sejak dari garis pertahanan," katanya menambahkan.

Saat menghadapi Lithuania, Tim Homeless Indonesia yang diperkuat pemain dari kaum marginal ini terlihat dominan sejak awal babak pertama meski kedudukan sempat disamakan oleh lawan menjadi 1-1.

Setelah kedudukan sama kuat, tim Indonesia yang diperkuat Dimas, Nico Pernando, Sendi, dan Ujang Yakub langsung menguasai jalannya pertandingan. Bahkan mampu meninggalkan lawan dengan kedudukan 9-1. Hanya saja, Lithuania mampu memperkecil kedudukan menjadi 9-3.

Homeless World Cup adalah sebuah kompetisi "street soccer" tingkat dunia yang diikuti oleh 64 negara. Adapun waktu pertandingan adalah 2X7 menit, sedangkan pemain dalam satu tim hanya empat orang termasuk seorang penjaga gawang.

Para peserta di pertandingan ini adalah orang-orang dengan beragam latar belakang yang terkait isu tuna wisma atau kalangan marjinal secara sosial. Kompetisi ini memungkinkan setiap peserta merasakan dan menikmati sensasi bermain bola untuk merubah hidupnya. Kesempatan itu hanya datang satu kali seumur hidup.

Homeless World Cup pertama kali digelar pada tahun 2003 silam dan sudah memberikan kesempatan untuk merubah hidup kepada ribuan orang. Adapun prestasi terbaik Indonesia adalah peringkat empat pada Homeless World Cup 2012. (*)

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013