Semarang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang, Jawa Tengah mengerahkan personel tambahan selama mudik/balik Lebaran untuk menjaga perlintasan-perlintasan yang sebelumnya tak berpenjaga.

"Ada sebanyak 704 perlintasan kereta api (KA) di wilayah Daops IV Semarang, terbagi atas perlintasan resmi dan perlintasan liar," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Sapto Hartoyo di Semarang, Sabtu.

Perlintasan resmi KA di wilayah Daops IV Semarang, kata dia, tercatat sebanyak 506 perlintasan, tetapi yang dijaga hanya ada 109 perlintasan, sementara 397 perlintasan lainnya selama ini memang tidak dijaga.

Ia menyebutkan perlintasan resmi yang tidak dijaga tersebar di berbagai daerah, seperti Gambringan sebanyak 40 titik, Semarang Poncol sebanyak 37 titik, Sragi sebanyak 30 titik, dan Bojonegoro sebanyak 28 titik.

Untuk perlintasan liar, ia menyebutkan ada sebanyak 198 perlintasan dan semuanya selama ini tidak dijaga yang tersebar di berbagai daerah, seperti Tegal, Pekalongan, Weleri, Gubug, Semarang, serta Bojonegoro.

Perlintasan liar KA terbanyak, kata dia, ada di daerah Bojonegoro sebanyak 48 titik, kemudian Semarang Poncol sebanyak 40 titik, Gubug 24 titik, serta Kradenan sebanyak 14 titik, dan Gambringan sebanyak 11 titik.

Saat arus mudik dan balik Lebaran, ia mengakui tentunya terjadi peningkatan arus lalu lintas, baik KA maupun jalan raya yang melintasi jalur KA sehingga perlu mendapatkan perhatian karena sangat membahayakan.

Karena itu, kata dia, PT KAI Daops IV Semarang mengerahkan personel tambahan untuk menjaga perlintasan-perlintasan yang sebelumnya tidak terjaga tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami mengerahkan sebanyak 97 petugas jaga lintasan (PJL) ekstra. Artinya, mereka bertugas membantu tugas PJL-PJL yang sudah ada sebelumnya, terutama berjaga di perlintasan-perlintasan yang belum terjaga," katanya.

Menurut dia, PT KAI telah menetapkan masa angkutan Lebaran 1434 Hijriah selama 22 hari, yakni 29 Juli-19 Agustus 2013 dan semuanya telah disiapkan, mulai personel petugas, sarana, dan prasarana moda KA.

"Kami juga telah tempatkan petugas ekstra di titik-titik yang rawan bencana, semisal banjir, tanah longsor, dan tanah lembek. Tugas mereka diperkuat oleh juru pemeriksa jalan (JPJ yang juga ditambah," kat Sapto.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013