Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Pantap, Kecamatan Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terlibat bentrokan dengan Satpam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Sawit Kencana (BSK).

"Kejadian tersebut berlangsung Selasa (23/7) siang, empat warga mengalami luka-luka, dua unit truk dan satu mobil milik perusahaan rusak, warga juga membakar pos Satpam," kata Kapolres Kabupaten Kotawaringain Timur AKBP Himawan Bayu Aji di Sampit, Rabu.

Bentrok diduga dipicu perselisihan lahan di perbatasan desa dengan perusahaan.

Puluhan warga desa yang mendatangi kantor PT BSK untuk membicarakan perselisihan itu justru diusir oleh Satpam.

Warga kemudian kembali mendatangi perusahaan dan menyerang, membakar pos Satpam, serta menghancurkan dua buah truk dan satu mobil milik perusahaan.

Kejadian bermula saat PT BSK menggarap parit pembatas antara perusahan dan Desa Pantap pada Senin (22/7).

Warga menentang karena menganggap pengerjaan parit telah mengambil lahan warga.

Polres Kabupaten Kotim telah melakukan mediasi antara perusahaan dan warga dan dari hasil pertemuan tersebut kedua belah pihak sepakat berdamai.

"Ada beberapa kesepakatan dalam perdamian tersebut di antaranya, perusahaan bersedia mengobati warga yang terluka akibat pertikaian dengan Satpam perusahaan. Kemudian juga motor warga yang dirusak akan diganti oleh perusahaan," terangnya.

Poin lainnya adalah perusahaan bersedia menghentikan pembangungan parit pembatas antara perusahaan dan desa Pantap yang awalnya menjadi pemicu konflik. Karena di dalam zona 200 yang dibangun itu masuk ke dalam lahan warga.

Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013