Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan terdapat lima provinsi yang berhasil mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal.

"Bali, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Bangka Belitung sudah tidak ada lagi di sana desa tertinggal dan sangat tertinggal," ujar Mendes PDTT di Jakarta, Kamis.

Ia mengharapkan jumlah provinsi yang berhasil mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal pada 2023 terus bertambah.

Baca juga: Desa mandiri pada 2022 meningkat jadi 6.238 desa

Berdasarkan Indeks Desa Membangun 2015-2022, ia mengemukakan, jumlah desa sangat tertinggal berkurang 8.471 desa, dari 13.453 desa menjadi 4.982 desa. Sementara desa tertinggal berkurang 24.008 desa, dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa.

Kemudian, desa berkembang bertambah 11.020 desa, dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa. Desa maju bertambah 16.641 desa, dari 3.608
desa menjadi 20.249 desa.

Sedangkan desa mandiri bertambah 6.064 desa, dari 174 desa menjadi 6.238 desa.

"Alhamdulillah tahun 2022 ini jumlah desa mandiri sudah semakin banyak dibanding pada saat 2015 hanya 174 desa," tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa sejak penyaluran dana desa, kemiskinan di desa turun dari 14,21 persen pada 2015 menjadi 12,53 persen pada 2021.

Ia menambahkan, kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa menurunkan 0,32 persen kemiskinan di desa, daripada di kota yang naik 0,91 persen sepanjang pandemi COVID-19.

Mendes PDTT juga menyampaikan bahwa penyaluran dana desa mampu menahan ketimpangan ekonomi. Penurunan rasio Gini dari 0,334 pada 2015 menjadi 0,315 pada 2021 ditunjang partisipasi dan gotong royong warga dalam pembangunan desa.

"Dana desa berperan memeratakan manfaat pembangunan," katanya.
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022