Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial menyiapkan pasokan umbi-umbian untuk menangani bencana kelaparan akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut hal tersebut lantaran mendapat permintaan dari Kapolres Lanny Jaya agar tidak hanya dikirimkan beras, tetapi juga umbi-umbian.

"Kemarin ada telepon dari Pak Kapolres minta dibantu bukan hanya beras tapi umbi-umbian.
Tapi itu belinya di Wamena, nanti dikirim ke Lanny Jaya.," ujar Risma di Jakarta, Kamis.

Mensos mengatakan pihaknya akan terus menyuplai bantuan selama bencana kelaparan akibat gagal panen masih berlangsung.

"Nah masukan dari pak Kapolres sangat bagus, mungkin masyarakat sana tidak familiar makan nasi, itu bagus sekali. Masukan itu
lagi kita siapkan dari Wamena, untuk umbi-umbian tadi, ketela, untuk kita kirim ke sana," katanya melanjutkan.

Baca juga: Pemerintah aktifkan posko penanganan darurat bencana di Lanny Jaya

Selain bahan makanan, Mensos Risma juga menyebut telah mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji, makanan anak, pakaian dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian anak, selimut, dan tenda di beberapa tempat untuk warga Kabupaten Lanny Jaya.

Pengiriman bantuan dilakukan sebanyak empat kali, karena keterbatasan oleh alat transportasi.

Sementara telah terdistribusi pada 8 Agustus 2022 bantuan tahap kedua yakni 2.000 paket makanan siap saji, 2,8 ton beras, 500 potong pakaian anak, 500 potong pakaian dewasa dan 1.000 lembar selimut.

Selain itu, Mensos juga memerintahkan jajarannya untuk membangun lumbung sosial di Kabupatem Boven Digoel, Nabire, Puncak Jaya, Wamena, Jaya Wijaya, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo agar cepat menjangkau wilayah yang membutuhkan bantuan.

Selama penyaluran bantuan tersebut, Mensos Risma mengatakan akan mempelajari kondisi di lokasi agar dapat membuat program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya.

Seperti diketahui, sejak Juni 2022, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, dilanda cuaca ekstrem berupa fenomena embun beku. Terdapat tiga kampung yang terdampak, yakni Kuyawage, Luarem, dan Jugu Nomba.

Fenomena embun beku tersebut menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Tercatat ada 56 lahan perkebunan ubi dan sayur rusak dan 548 Kepala Keluarga atau 2.740 jiwa berpotensi mengalami kesulitan pangan.

Baca juga: KSP pastikan penanganan dampak cuaca ekstrem Lanny Jaya berjalan baik

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022