Yogyakarta, (ANTARA News) - Berbagai jenis tanaman pelindung yang selama ini menjadi ekosistem kawasan pantai di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kini nyaris punah. Melihat kondisi alam yang memprihatinkan itu, pihaknya bersama warga sekitar pantai melakukan upaya pelestarian ekosistem di kawasan pesisir selatan dengan menanam berbagai jenis tanaman yang dapat melindungi ekosistem tanah dan air, kata dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Winastuti di Gunungkidul, Selasa (14/2). "Tanaman pelindung tersebut sekarang ini sulit ditemukan, akibatnya kawasan pantai selatan kondisinya semakin memprihatinkan, bahkan sudah di ambang kehancuran," katanya. Jika hal ini tetap berlanjut, bukan hanya kerusakan pantai yang bakal terjadi, tetapi juga konservasi lahan dan air pada kawasan pantai di daerah ini akan rusak parah. Menurut dia, untuk memulihkan kondisi kawasan pantai selatan dari kerusakan ekosistem, pihaknya juga melakukan penanaman 2.500 bibit pandan, 600 bibit cemara udang dan 500 bibit bakau (mangrove) untuk kawasan Pantai Baron, Kukup, Drini, Timang dan Pantai Wediombo. "Jenis tanaman tersebut dipilih berdasarkan hasil penelitian dari para mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta. Tanaman ini dinilai paling cocok ditanam di kawasan pantai," ujarnya. Upaya penanaman berbagai jenis tanaman pantai ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2002 lalu bersama masyarakat setempat, dan kini sudah ditanam di kawasan pantai selatan Gunungkidul sekitar 50.000 jenis pohon di antaranya pule, pandan, jati dan jambu "Kami selama ini terus melakukan pendampingan. Tidak hanya gerakan penanaman, tetapi juga pengolahan tanaman setelah dipanen untuk industri rumah tangga," kata Winastuti di dampingi Maryono SSos dari Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Gunungkidul. Dia mengharapkan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai lebih peduli dan ikut memiliki tanaman yang ada di kawasan tersebut, sehingga tindak kriminal penebangan liar bisa diatasi. "Tingkat kerusakan termasuk kepunahan tanaman di sekitar pantai yang selama ini menjadi ekosistem kawasan pesisir sudah cukup parah, karena itu untuk pemulihannya memerlukan waktu cukup lama," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006