Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan antara SMA Negeri 6 Jakarta dan sejumlah wartawan, yang diwakili oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI), sepakat menempuh perdamaian dan saling memaafkan atas kekerasan yang terjadi pada Senin (19/9).

Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu, mencapai lima kesepakatan yang sudah disetujui oleh pihak SMAN 6 Jakarta yang diwakili kepala sekolah, Kadarwati Mardiutama, dan wartawan yang diwakili oleh Ketua Pewarta Foto Indonesia, Jerry Adiguna.

"Tercapai risalah penyelesaian masalah dan semoga kedua belah pihak menerima," kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Agus Sudibyo, saat membuka konferensi pers dengan wartawan di Dewan Pers, Jakarta, Jumat.

Dari pertemuan yang digelar Dewan Pers itu, kejadian terkait dengan perampasan kaset milik wartawan Trans7, Oktaviardi, pada Jumat 16 September 2011 disepakati oleh kedua belah pihak akan diserahkan kepada kepolisian karena hal tersebut melanggar Undang-Undang Pers No. 40/1999, Pasal 4, Pasal 8, yang sanksinya diatur dalam Pasal 18 (1).

Kedua belah pihak juga menyadari saling berkontribusi atas terjadinya kekerasan yang terjadi pada Senin, 19 September 2011, dan sepakat menempuh perdamaian dan saling memaafkan. Kedua belah pihak sepakat tidak membawa kasus ini ke ranah hukum.

Sementara itu, SMAN 6 Jakarta berkomitmen menghargai kebebasan pers yang sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Selain itu, pihak wartawan juga berkomitmen menghargai SMAN 6 Jakarta sebagai badan publik yang melakukan tugas pendidikan.

Kesepakatan yang terakhir adalah Dewan Pers akan menangani pengaduan dari SMAN 6 Jakarta tentang pemberitaan pers terkait kekisruhan yang terjadi pada Senin, 19 September 2011, yang dianggap tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.

"Kami sudah sepakat, dan hasil dari pertemuan ini akan dibacakan pada upacara Senin (26/9) nanti di depan seluruh siswa," kata Kepala Sekolah SMAN 6 Jakarta, Kadarwati Mardiutama, seusai acara pertemuan tersebut.

Kekisruhan antara siswa SMAN 6 Jakarta dan wartawan pada Senin (19/9) terjadi saat para wartawan menunggu proses negosiasi kejadian perampasan kaset dan pemukulan terhadap wartawan Trans7 yang terjadi pada Jumat (16/9).

Lima wartawan yang menjadi korban dalam bentrok tersebut yaitu, Yudistiro Pranoto (fotografer Seputar Indonesia), Panca Syurkani (fotografer Media Indonesia), Septiawan (fotografer Sinar Harapan), Doni (Trans TV), dan Banar Fil Ardir (fotografer Kompas.com)
(T.SDP-06/R021)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011