Tasikmalaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tasikmalaya, Jawa Barat, akan menerapkan sistem pemecahan atau pemisahan kendaraan yang melaju berkonvoi sepanjang lintasan Rajapolah-Jamanis-Ciawi sebelum masuk kawasan tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, sebagai antisipasi kemacetan selama operasi pengamanan Lebaran 2011.

"Kita akan lakukan interval waktu kalau memang sekiranya sudah sampai Gentong ramai, kita pecahkan khusus kendaraan besar seperti truk dan bus yang konvoi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas), Polresta Tasikmalaya, AKP Ricko Taruna, Minggu.

Pemecahan konvoi itu, menurut dia, dilakukan bagi kendaraan besar yang melaju beruntun (konvoi) oleh petugas akan diberhentikan salah satunya, hingga beberapa menit kemudian diperintahkan melaju kembali.

Upaya pemecahan dua atau lebih kendaraan sebelum kawasan Gentong, menurut Ricko, efektif agar di lintasan tanjakan Gentong dapat berjalan lancar tidak terjadi hambatan berhenti atau lambannya laju kendaraan.

Daerah Gentong yang memiliki medan jalan menanjak menikung tersebut, menurut Ricko seringkali truk atau bus dari arah Tasikmalaya menuju Bandung mengambil badan jalan berlawanan sebagai cara agar dapat melintasi tikungan.

Apabila dua kendaraan besar beruntun secara bersamaan melintasi tanjakan Gentong, menurut Ricko kendaraan di belakangnya tentu akan berhenti memberi kesempatan kendaraan didepan untuk melewati terlebih dahulu kendaraan yang sedang melintas tanjakan yang menikung.

"Kalau hanya satu kendaraan besar yang melintasi tanjakan Gentong tentu tidak akan ada kendaraan yang berhenti sebelum tanjakan itu makanya kita lakukan pemisahan truk atau bus sebelum masuk Gentong," jelasnya.

Adanya keluhan penumpang bus karena waktunya terbuang kata dia, akan dihentikan petugas yang sudah berupaya mensosialisasikannya kepada pengusaha bus maupun pengemudinya agar dapat disampaikan kembali kepada penumpang.

Bahkan penerapan sistem tersebut, kata Ricko, Polresta Tasikmalaya sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan mendapatkan tanggapan positif siap membantu menerapkan sistem tersebut.

"Memang ada waktu yang terbuang karena dihentikan, tapi kalau kendaraan itu dibiarkan, justru waktu akan terbuang lebih banyak, karena terjebak macet akibat banyaknya bus atau truk berhenti di Gentong," katanya.

Berdasarkan catatan operasi pengamanan Lebaran, dijelaskan Ricko kemacetan di jalan provinsi wilayah Tasikmalaya selalu terjadi pada H+3 dan H+4 serta H+6 menuju arah Bandung.

Ia berharap penerapan sistem pemecahan laju kendaraan besar yang beruntun tersebut dapat mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang terutama saat arus balik Lebaran.

"Mudah-mudahan cara yang kita lakukan dalam pengamanan Lebaran tahun ini dapat berjalan seperti yang diharapkan, tidak terjadi kemacetan di Tasikmalaya," katanya menambahkan.
(U.KR-FPM/Y008)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011