Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Sutanto memastikan peristiwa ledakan yang terjadi di Balai POM Jakarta Kamis pagi lalu bukan bom seperti peristiwa ledakan-ledakan yang terjadi di tanah air selama ini. "Hasil pemeriksaan laboratorium forensik Mabes Polri tidak ada unsur bom pada peristiwa ledakan di Balai POM," kata Kapolri didampingi Kabareskrim, Komjen Pol Makbul Padmanegara dan Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Jumat. Lebih lanjut Kapolri memperkirakan peristiwa itu terjadi akibat tidak berfungsinya beberapa peralatan yang ada di dalam ruangan tersebut. Bahkan, kata Kapolri, tim laboratorium forensik Mabes Polri menyatakan adanya dua titik kebocoran pada bagian saluran gas. "Jadi mungkin peristiwa tersebut lebih banyak disebabkan adanya faktor kebocoran gas itu," tuturnya. Seperti diberitakan sebelumnya ledakan terjadi di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) Balai POM, di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (26/1) pagi. Ledakan tersebut mengakibatkan 17 orang luka-luka dan satu orang tewas. Sedangkan, kerusakan terjadi di Politeknik Kesehatan yang merupakan ekses dari ledakan di bangunan yang banyak memiliki ruang laboratorium. Serpihan akibat ledakan di lantai 3 itu, menerpa bangunan Politeknik Kesehatan yang letaknya berdampingan dengan gedung Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional sehingga mengakibatkan 17 mahasiswa yang sedang menempuh ujian semester luka-luka. Atap politeknik itu ambrol tertimpa puing-puing bangunan dari lantai 3 dan kaca ruangan pun pecah. Pernyataan Kapolri mengenai penyebab ledakan berbeda dengan keterangan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sampurno yang mengatakan, tidak ada bahan kimia berdaya ledak (eksplosif) yang tersimpan di Laboratorium PPOMN. "Di lab mikrobiologi yang berada di lantai tiga tidak tersimpan bahan kimia yang bersifat eksplosif. Yang ada hanya alkohol teknis, aceton, aquadest, baku pembanding antibiotik, isopropyl mirisat dan HCl 0,1 N," katanya. Sedangkan di ruang vaksin Campak dan Polio serta vaksin BCG yang berada tepat di samping ruang potensi mikrobiologi hanya tersimpan bahan kimia padat non-eksplosif seperti tangki cairan nitrogen, NaCl, Na2CO3, AgCl2, H2PO4, K2Hpo4, dan dua tabung karbon dioksida (CO2). "Tangki nitrogen masih ada dalam keadaan utuh," jelasnya tentang nitrogen yang merupakan bahan kimia yang mudah terbakar. Ia menambahkan pula bahwa di ruang Cemaran Mikrobiologi yang berada di samping ruang vaksin terdapat media agar, alkohol teknis, aceton, aquadest, kloroform, pereaksi alpha naptol, asam sulfanilat dan alpha naftilamin serta media serbuk. "Secara ilmiah bila sendiri-sendiri bahan-bahan itu tidak dapat menyebabkan terjadinya ledakan," jelasnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006