Jakarta (ANTARA) - Juara Serie A Italia Inter Milan menetapkan kupon 6,75% pada obligasi senilai 415 juta euro (Rp6,6 triliun) setelah investor meminta imbal hasil atau yield lebih tinggi demi mendanai kembali utang klub sepak bola papan atas Italia tersebut.

Inter dan pemiliknya, raksasa ritel China Suning, sangat terpukul oleh pandemi COVID-19 yang telah memaksa klub-klub Serie A bermain tanpa penonton sepanjang musim lalu.

Inter mengatakan obligasi baru berjangka lima tahun itu adalah untuk membayar kembali fasilitas kredit 50 juta euro (Rp802 miliar) dan guna memperpanjang note 375 juta euro yang jatuh tempo akhir tahun ini.

Baca juga: Serie A Italia di ambang bangkrut dan butuh dana pemerintah

Obligasi tersebut diterbitkan pada 2017 dengan kupon 4,875%.

Kedua fasilitas utang tersebut dikeluarkan oleh lengan perusahaan media milik klub Serie A tersebut yang mengelola bisnis penyiaran dan kesponsoran Inter Milan.

Goldman Sachs bertindak sebagai lead manager dalam penerbitan obligasi baru it yang mengikuti kesepakatan pembiayaan 275 juta euro (Rp4,4 triliun) dengan perusahaan investasi AS Oaktree Capital Group pada Mei guna menopang keuangan Inter Milan.

Inter menderita rugi besar senilai 246 juta euro (Rp3,9 triliun) pada tahun keuangan 2020-2021.

Baca juga: Inter Milan dikabarkan akan jalin komunikasi dengan Felipe Caicedo
Baca juga: Inter Milan akhirnya boyong Robin Gosens dari Atalanta



 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022