Kami minta warga tetap waspada karena tidak tertutup kemungkinan longsor tanah kembali terjadi,"
Lebak, Banten (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak menyatakan sebanyak 12 warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten korban longsor mengungsi di bekas Kantor Pertambangan Emas Cikotok sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.

"Kami minta warga tetap waspada karena tidak tertutup kemungkinan longsor tanah kembali terjadi," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.

Masyarakat yang terdampak longsor atau terjadi retakan tanah di Desa Cikotok, Kabupaten Lebak mengakibatkan dua rumah warga yang dihuni lima kepala keluarga ( KK) rusak berat.

"Beruntung, kejadian bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Saat ini, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat dan berpotensi menimbulkan bencana longsoran tanah.

Mereka warga yang terdampak pergerakan tanah itu sebanyak 12 orang terpaksa mengungsi di kantor bekas Pertambangan Emas Cikotok.

"Kami minta rumah warga yang lokasinya di perbukitan jika hujan melebihi lima jam agar mengungsi ke tempat yang lebih aman, " katanya menjelaskan.

Menurut dia, masyarakat yang terdampak bencana alam di Desa Cikotok tersebut terdapat ratusan rumah.

Selama ini, kata dia, wilayah areal pertambangan emas peninggalan Belanda masuk daerah rawan longsor atau pergerakan tanah.

Karena itu, masyarakat setempat dapat meningkatkan kewaspadaan bencana alam tersebut, terlebih curah hujan meningkat.

"Kami minta relawan dapat mengoptimalkan kesiapsiagaan masyarakat untuk mengantisipasi bencana alam itu agar tidak menimbulkan korban jiwa, " demikian Febby Rizky Pratama .

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai longsor dan banjir

Baca juga: Antam Cikotok Diminta Reklamasi TNGHS

Baca juga: Warga di perbukitan-pegunungan Lebak-Banten harus waspadai longsor

Baca juga: Antam bangun fasos untuk masyarakat Cikotok

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021