Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendukung rencana pembangunan kampus Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman) II di Majalengka, Jawa Barat, untuk mendukung kawasan Rebana.

Pembangunan politeknik tersebut merupakan satu dari 170 program infrastruktur strategis yang perlu dibangun sebagaimana tertuang dalam PP No 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

"Kami semua ingin Polman sebagai institusi pendidikan mampu mencetak SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni dan dapat memenuhi kualifikasi industri manufaktur yang dikembangkan, tidak hanya di Kabupaten Majalengka, tetapi juga di level nasional," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Marves Ayodhia Kalake dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Odhi, sapaannya, juga menegaskan agar pembangunannya nanti harus dilakukan dengan benar.

"Mengutip dari arahan Menko Marves Luhut Pandjaitan, seluruh proyek pembangunan perlu direncanakan dan diimplementasikan secara cermat dan terintegrasi," imbuhnya.

Pendirian Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman) II diharapkan akan menunjang konsep link and match industri di Kawasan Rebana.

Kampus Polman II di Majalengka rencananya akan dibangun di lahan seluas 30 hektare. Ada pun pembangunan akan mulai dilakukan tahun 2023.

Nantinya, keberadaan Polman bukan hanya untuk Majalengka, tapi untuk banyak wilayah di Jawa Barat yang belum mempunyai pendidikan tinggi maupun lokasi yang masih memerlukan dukungan teknologi.

Di Polman II juga akan dibuka beberapa kelas/jurusan dengan 78 program studi mulai dari proses pengembangan produk, pengembangan material dan prosesnya, serta pengembangan bisnis yang secara total akan ada lebih dari 10 ribu mahasiswa.

Berdasarkan paparan Direktur Polman Bandung Muhammad Nurdin, sesuai target per lima tahun, di tahun 2041-2045, diproyeksikan Polman mampu menjadi global hub bidang manufaktur (World Class Polytechnic). Tenaga pengajar maupun kurikulum pun dapat bertukar ilmu dengan negara lain, seperti dengan China dan Swiss.

"Banyak industri yang masih membutuhkan tenaga dari Polman, tapi sekarang skala kami masih kecil. Kita hanya ada 1.200 lulusan per tahun," ungkap Nurdin

Akhirnya, melalui Perpres 87/2021, Polman dapat melebarkan sayap.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan Arif mengatakan dengan pembangunan kawasan Rebana, maka pembangunan Polman pun menjadi kebutuhan untuk menghasilkan SDM berkualitas sesuai kebutuhan industri.

"Sesuai dengan visi Jawa Barat, yaitu juara lahir dan batin. Hal ini termasuk pendidikan bagus bagi individu, mempunyai pekerjaan, dan mampu memberi dampak positif untuk lingkungan," katanya.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021