Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) menginventarisir bangunan yang berdiri di atas saluran air untuk mengantisipasi banjir terutama di wilayah Mampang Prapatan.

Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin mengatakan saat ini pihaknya telah menyisir sejumlah bangunan rumah yang berdiri di atas saluran air di wilayah tersebut.

Baca juga: Pemkot Jaksel petakan bangunan yang berdiri di atas saluran air

"Konsepnya di Kecamatan Mampang Prapatan ini, itu kan terlewati oleh aliran sungai itu ada tiga, Kali Krukut, Kali Mampang, dan kali-kali penghubung. Lokasi di Kemang Utara kali penghubung Bungur namanya, kita akan urai satu-satu bottleneck banjir itu ada di mana saja," kata Munjirin di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut dia, Pemkot Jakarta Selatan akan meninjau dan membenahi sejumlah titik penyumbatan secara bersama-sama dengan melibatkan sejumlah pihak.

Hal itu dilakukan guna memetakan lokasi bangunan yang melanggar aturan hingga nanti dilakukan rapat besar guna mengantisipasi banjir di wilayah itu, secara khusus daerah Mampang yang menjadi daerah langganan banjir.

Baca juga: Jaksel tindaklanjuti laporan terkait bangunan berdiri di atas saluran

Di sisi lain, Munjirin tidak menjelaskan keberadaan bangunan kafe yang berdiri di atas saluran penghubung Bungur di Kemang Utara itu menjadi penyebab banjir di wilayah Mampang atau tidak. Namun, dia mengatakan bahwa kafe itu telah melanggar aturan pendirian bangunan.

"Peraturannya sudah jelas bahwa di atas saluran tak boleh berdiri bangunan. Jadi, tak mungkin bisa keluar IMB kalau bangunan diatas saluran dong, sudah dicek semua oleh SKPD, ada Citata, PTSP, dan Sumber Daya Air," katanya.

Baca juga: Rawan banjir dua meter, lima kawasan di Jaksel butuh perhatian khusus

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021