Program Kartu Prakerja juga menjadi pionir Government to Person (G2P) program di Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mengapresiasi Kartu Prakerja yang digagas oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto berhasil meringankan dampak pandemi menurut data Bank Dunia.

Menurut Demer, keberhasilan tersebut perlu diapresiasi karena menjadi salah satu program yang dinilai paling berhasil membantu meringankan tekanan yang dialami oleh masyarakat

"Program yang digagas Menteri Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto terbukti berdampak pada pemulihan ekonomi nasional melalui kebijakan-kebijakan perekonomian, hal-hal substansi seperti ini seharusnya lebih banyak disorot," ujar Demer, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah meluncurkan sejumlah stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, mulai dari Bantuan Langsung Tunai, pemberian sembako gratis, hingga pemotongan biaya dan pajak.

Langkah Pemerintah Indonesia meluncurkan program perlindungan sosial (perlinsos) tersebut disorot oleh Bank Dunia.

Menurut dia, Bank Dunia melihat stimulus fiskal dari pemerintah mampu memberi pengaruh sangat positif. Khususnya terhadap modal usaha, konsumsi rumah tangga dan tabungan masyarakat.

"Penanganan isu kesehatan kita juga diapresiasi oleh kalangan internasional, hal-hal seperti itu selayaknya menjadi substansi yang menarik perhatian masyarakat," ujarnya lagi.
Baca juga: DPR RI apresiasi kolaborasi program kartu prakerja dengan pemda


Bank Dunia mengakui Program Kartu Prakerja sebagai program perlindungan sosial (perlinsos) ideal bagi negara berkembang yang terdampak pandemi COVID-19.

Managing Director of Development Policy and Partnerships Bank Dunia Mari Elka Pangestu dalam keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Kamis, menyampaikan program perlindungan sosial yang ideal harus membangun modal manusia dengan memberikan pelatihan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga pernah menyampaikan Program Kartu Prakerja memang didesain khusus menjadi program semi bansos.

Dalam Program Kartu Prakerja, pelatihan yang disediakan beragam dan dapat dipilih sendiri oleh peserta dan pelatihan disediakan oleh ratusan lembaga pelatihan yang saling bersaing. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs prakerja.go.id dan seluruh prosesnya berlangsung end-to-end secara digital.

Program Kartu Prakerja juga menjadi pionir Government to Person (G2P) program di Indonesia yang melibatkan fintech berdampingan dengan bank, sehingga membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sebanyak 27 persen peserta yang sebelumnya tidak memiliki rekening tabungan maupun e-Wallet, kini punya rekening setelah bergabung dalam program Kartu Prakerja yang 92 persen di antaranya memilih e-Wallet.

Selain itu, Program Kartu Prakerja juga terbukti inklusif, menjangkau peserta perempuan, penyandang disabilitas, mantan/calon Pekerja Migran Indonesia, lulusan SD ke bawah, dan orang-orang dari daerah tertinggal.

Program tersebut juga terbukti adaptif karena besaran insentif diperbesar menjadi Rp2,4 juta untuk menyediakan bantalan, sementara bagi ekonomi rumah tangga yang terpukul akibat pandemi dan pelatihan hanya dilaksanakan secara online, sehingga tepat di saat mobilitas dan interaksi manusia terbatas.
Baca juga: Bank Dunia akui program Kartu Prakerja sebagai perlinsos ideal

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021