Perjuangan Almarhum Tombolotutu menjadi simbol kecintaan Sulawesi Tengah terhadap NKRI
Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd menilai perjuangan Pahlawan Nasional Almarhum Tombolotutu perlu diajarkan kepada siswa-siswi pada satuan pendidikan dasar hingga pendidikan menengah atas di Sulteng.

"Semangat dan perjuangan Pahlawan Nasional Almarhum Tombolotutu dan kecintaannya terhadap NKRI, perlu diajarkan kepada generasi muda di setiap jenjang satuan pendidikan, di Sulteng, sebagai bentuk penghormatan kepada beliau," kata Prof Sagaf saat dihubungi di Palu, Kamis.

Selain itu, dia juga menilai semangat kepahlawanan itu perlu dibangkitkan sebagai bentuk penguatan dan  perlindungan  terhadap generasi muda dari pengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Perjuangan Almarhum Tombolotutu menjadi simbol kecintaan Sulawesi Tengah terhadap NKRI. Karena itu, perjuangan beliau, memancarkan semangat kepada segenap warga Sulawesi Tengah, untuk melawan segala bentuk faham dan aliran yang yang bertolak belakang dengan ideologi Pancasila," ujar Prof Sagaf.

Presiden Joko Widodo telah menetapkan empat tokoh sebagai pahlawan nasional yang berasal dari empat provinsi berbeda. Salah satu dari empat tokoh nasional itu adalah Almarhum Tombolotutu, tokoh dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109 dan 110 TK tahun 2021 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa tertanggal 25 Oktober 2021.

Prof Sagaf yang juga Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Alkhairaat mengemukakan Tombolotutu merupakan tokoh Sulawesi Tengah pertama yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah RI.

Dengan begitu, Wakil Ketua Umum MUI Sulteng ini berharap ke depan masih ada lagi tokoh-tokoh dari Sulawesi Tengah yang dianugerahi gelar pahlawan nasional.

"Mengingat geliat perjuangan rakyat Sulawesi Tengah dalam melawan kolonialisme tidak terbantahkan, yang juga digerakkan oleh tokoh-tokoh penting yang belum terlacak secara historis jasa-jasa mereka," ungkap Prof Sagaf.

Prof Sagaf menambahkan Hari Pahlawan Nasional menjadi momen penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan generasi muda (milenial) terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Hari Pahlawan tidak sekedar menjadi seremonial belaka, melainkan momentum refleksi mengenal para tokoh dan pejuang bangsa, serta menanamkan semangat para pejuang bangsa kepada masyarakat, dan kecintaan terhadap NKRI," ucap dia.

Keluarga besar Tombolotutu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat karena telah menetapkan nama tokoh Tombolotutu dari Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi pahlawan Nasional.

"Sejak mulai mengusulkan hingga Tombolotutu masuk dalam salah satu daftar pahlawan Nasional, butuh waktu yang panjang dan ini menjadi satu kebanggaan bagi kami," kata Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu.

Baca juga: Keluarga: terima kasih penetapan Tombolotutu sebagai pahlawan Nasional
Baca juga: Menanti kebijakan pemerintah pusat terkait Guru Tua pahlawan nasional
Baca juga: Pemprov Sulteng perjuangkan pendiri Alkhairaat jadi pahlawan nasional

 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021