Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Desa Poka bekerja bersama lintas institusi membentuk Desa Poka di Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku menjadi desa tangguh bencana dalam rangka mengurangi risiko bencana.

"Kampung siaga bencana membantu kesiapan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang akan terjadi," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Pemerintah Desa Poka Marthina Kelbulan dalam Diskusi Grup Terfokus sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2021 yang diikuti virtual di Jakarta, Selasa.

Marthina menuturkan Desa Poka berisiko terhadap bencana seperti banjir dan longsor. Banjir rob sering melanda area pesisir desa tersebut.

Bersama Dinas Sosial Kota Ambon dan Dinas Sosial Provinsi Maluku, Pemerintah Desa Poka membangun dan memperkuat kampung siaga bencana di daerah setempat dan melakukan sejumlah kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan dan simulasi.

Pemerintah desa setempat juga melakukan sejumlah kegiatan untuk menekan risiko bencana antara lain menanam mangrove, membersihkan area pesisir pantai, serta membangun drainase dan parit di Desa Poka yang mempunyai total penduduk sebanyak 6.333 jiwa.

Berkolaborasi dengan lintas institusi, Pemerintah Desa Poka juga membuat pos komando (posko) bencana.

Di samping itu, pemerintah desa itu juga membentuk komunitas anak peduli sampah terutama menjaring anak-anak di area pesisir sehingga anak tetap aktif dan memiliki kegiatan positif di tengah pandemi yang mana menyebabkan mereka menjalani pendidikan dalam jaringan.

Baca juga: Membangun desa tangguh bencana untuk ketahanan nasional

Baca juga: BNPB: Perlu kolaborasi pentahelix perbanyak Desa Tangguh Bencana


Marthina menuturkan sampah kiriman sering kali datang di daerah pesisir. Oleh karena itu, pembersihan pantai menjadi salah satu kegiatan yang dibangun pemerintah daerah setempat dan melibatkan masyarakat setempat terutama anak-anak untuk memupuk kecintaan pada lingkungan dengan ikut membersihkan area pantai dari sampah.

Anak-anak mengumpulkan sampah dan menjualnya ke bank sampah. Kemudian uang yang diperoleh dari penjualan sampah itu menjadi tabungan emas di Pegadaian.

Sementara untuk pemulihan ekonomi warga di tengah pandemi COVID-19, Pemerintah Desa Poka telah memberikan bantuan langsung tunai kepada 271 keluarga penerima manfaat (KPM).

Pemerintah setempat juga memberikan bantuan pemberdayaan masyarakat khususnya kepada kelompok pertanian desa seperti bantuan bibit dan sarana prasarana sehingga mereka tetap bersemangat melakukan kegiatan pertanian.

Pemerintah desa juga memberikan perahu dan bibit ikan bagi para nelayan, yang mana hingga saat ini sebanyak 20 perahu sudah diberikan kepada nelayan.

"Kami Pemerintah Desa Poka akan terus berusaha dan berbuat semaksimal mungkin untuk menekan risiko bencana dan memberi kemakmuran bagi masyarakat kami dan juga kami menyediakan dana cadangan atau tanggap darurat yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa," kata Marthina.

Baca juga: BNPB bentuk 1.116 Desa Tangguh Bencana

Baca juga: Kabupaten OKI optimalkan 13 Desa Tangguh Bencana cegah karhutla

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021