Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Basar Manullang mengatakan pihaknya sedang memperkuat tiga strategi permanen guna mencegah meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Indonesia.

“Sejak 2020, kita memperkuat tiga strategi menuju solusi permanen pencegahan karhutla melalui pendekatan analisis, pengendalian operasional dan pengelolaan landscape,” kata Basar dalam webinar Sinergi Upaya Pengendalian Karhutla dalam Mendukung Implementasi NDC Indonesia yang diikuti di Jakarta, Senin.

Basar menuturkan di dalam pendekatan analisis, upaya-upaya yang dilakukan meliputi analisis iklim, analisis wilayah, melakukan monitoring cuaca dan memodifikasi cuaca. Hal tersebut dimasifkan pihaknya melalui modifikasi melalui operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang telah dilakukan sejak tahun 2020.

Teknologi modifikasi cuaca itu, kata dia, bermanfaat untuk membasahi tanah seperti lahan gambut untuk menjaga kelembaban tanah tidak kering, membantu mengatasi masalah kabut asap akibat karhutla, dapat memadamkan api di area yang luas dan api yang besar serta mengatasi kekeringan.

Baca juga: KLHK catat 2 ribu hektare lahan di Sumsel terbakar selama 2021

Baca juga: KLHK waspadai potensi karhutla di siklus puncak musim kemarau


Berbeda dengan pengendalian operasi, pada strategi ini pihaknya memperkuat deteksi dini melalui satuan tugas (satgas) terpadu, posko lapangan. Selain itu juga dilakukan kesiapan pemadaman baik melalui jalur darat maupun udara.

Ia mengatakan selain melakukan pemantauan lingkungan, KLHK juga terus melakukan penegakan hukum kepada pihak pengelola kepentingan dan meningkatkan peran masyarakat terhadap lingkungan seperti masyarakat peduli api (MPA) yang berkesadaran hukum.

Selanjutnya pada pengelolaan landscape, Basar menjelaskan strategi yang dilakukan meliputi pengendalian pengelolaan tanah gambut, penguatan peran serta praktisi konsensi atau dunia usaha serta penanganan pertanian tradisional yang menggunakan pembakaran lahan.

“Kita sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat, dalam rangka pembukaan lahan tanpa bakar dan juga peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Basar.

Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan di dalam ketiga strategi tersebut akan dijalankan dalam tiga tahap, yakni pencegahan, pemahaman dan pascakebakaran hutan dan lahan.

Dalam tahap pencegahan, KLHK melakukan patroli terpadu dan patroli mandiri, pemberian edukasi pada masyarakat baik melalui kampanye sosialisasi, publikasi media massa dan menggandeng organisasi keagamaan dalam kampanye pencegahan.

Secara rinci, dia menyebutkan pihak yang melakukan patroli terpadu dan patroli mandiri adalah Brigade Manggala Agni yang berjumlah 1.875 personil.

Dalam satu tim, terdapat empat sampai lima personil yang bertugas. Namun, Manggala Agni baru tersebar di tiga provinsi yakni Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Basar menyebutkan selain menggiatkan patroli terpadu dan melakukan kampanye, KLHK terus melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif kepada antar stakeholder, melaksanakan operasi TMC dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan tersebut.

“Sedangkan upaya pemadaman meliputi monitoring dan deteksi dini, groundcheck hotspot, pemadaman darat dan pemadaman udara. Pada kondisi ini ada upaya upaya perhitungan luas areal terbakar dan emisi karhutla juga penegakan hukum oleh KLHK dan Polri,” ujar dia menjelaskan kegiatan dalam dua tahap lainnya.*

Baca juga: KLHK tingkatkan keterlibatan masyarakat kendalikan kebakaran hutan

Baca juga: Pemerintah tekankan komitmen penanggulangan karhutla kepada investor


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021