mulai ada gerakan meskipun sangat kecil tetap harus disosialisasikan agar ada kewaspadaan di masyarakat
Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap bencana alam, salah satunya ancaman gempa bumi dari Sesar Kendeng.

"Berdasarkan informasi dari BMKG, patahan Pegunungan Kendeng mulai ada gerakan meskipun sangat kecil tetap harus disosialisasikan agar ada kewaspadaan di masyarakat," kata Kepala Seksi Pengendalian Kebencanaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Wiyoto ditemui usai sosialisasi dan simulasi kebencanaan di Balai Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kudus, Kamis.

Baca juga: Perhutani Pati akan hijaukan 20 hektare lahan di Bukit Pandang

Ia juga mendorong semua desa melakukan peningkatan kapasitas agar menjadi desa mandiri dalam penanganan bencana alam. Karena personel dari BPBD juga terbatas dan untuk penanganan dini dari warga desa setempat yang jangkauannya lebih dekat.

Dengan adanya sosialisasi dan simulasi kebencanaan, setidaknya warganya bisa diandalkan melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan. Setidaknya masyarakat memiliki gambaran tindakan cepat saat terjadi bencana guna meminimalkan dampak korban jiwa.

Baca juga: Bupati Kudus: Buruh rokok penerima BLT harus lolos verifikasi

Apalagi, kata dia, sebagian desa di Kabupaten Kudus memiliki kerawanan bencana alam yang berbeda-beda, seperti di Desa Tergo bisa dari bencana angin kencang maupun tanah longsor, sedangkan Desa Wonosoco (Kecamatan Undaan) selain banjir bandang juga gempa karena berada di dekat kawasan Pegunungan Kendeng.

Dalam rangka mitigasi bencana, BPBD Kudus juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena disebutkan bahwa Sesar Kendeng telah mengalami gerakan. Sosialisasi terus digalakkan bersama BPBD Jateng terkait ancaman berbagai potensi bencana alam.

Baca juga: 86 persen lebih desa di Kudus sudah berada di zona hijau

"Selain patahan Kendeng, juga ada patahan Muria dan Lasem yang juga berpotensi terjadi gempa," ujarnya.

Berdasarkan data dari lipi.go.id, disebutkan bahwa Sesar Kendeng membentang di sepanjang pantai utara Jawa dari Surabaya, Semarang, hingga Cirebon. Sesar Kendeng sampai saat ini terbilang masih aktif. Sumber gempa yang berada di pusat pemukiman ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kerusakan masif jika tidak diantisipasi. 

Baca juga: Status desa mandiri di Kudus semakin bertambah

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021