Jadi semua kembali kepada masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi informasi untuk melindungi masyarakat dalam beraktivitas dan kehidupan sehari-hari di tengah pandemi COVID-19.

"Dalam rangka menuju hidup berdampingan dengan COVID-19, pemerintah tengah mempersiapkan peta jalan dan infrastruktur pendukungnya. Kepada masyarakat, kami mendorong untuk disiplin memakai masker, segera vaksinasi dan juga memanfaatkan teknologi informasi," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dala keterangan pers, Sabtu.

Pemerintah menyediakan aplikasi PeduliLindungi yang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mendukung kegiatan selama pandemi.

Aplikasi tersebut berguna untuk penelusuran kontak oleh pemerintah sehingga kasus baru positif COVID-19 bisa segera ditangani.

Baca juga: Pemda diminta percepat vaksinasi pendidik dukung PTM

PeduliLindungi juga memiliki fungsi screening agar masyarakat bisa merasa aman dan nyaman saat beraktivitas di ruang pubilk, meski pun virus corona masih ada.

Epidemiolog dan peneliti senior Kamaluddin Latief, dalam keterangan yang sama, menyatakan penggunaan teknologi dalam aplikasi surveilans untuk mencegah menular sangat diperlukan.

Pemenfaatan teknologi terbukti efektif dalam kehidupan sehari-hari di negara maju, seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura dan Taiwan.

"Aplikasi teknologi ini bermanfaat untuk membantu orang yang terkena COVID-19, maupun melindungi masyarakat luas dari kemungkinan keterpaparan. Memberikan informasi tentang situasi sekarang dan tempat yang harus dihindari," kata Kamaluddin.

Dia berpendapat hal yang paling penting adalah tindak lanjut temuan dari aplikasi.

Baca juga: Kominfo: Presidensi G20 Indonesia percepat pemulihan ekonomi

"Aplikasi surveilans menjadi pemantau dan evaluasi bagi pemerintah maupun masyarakat tentang situasi yang terjadi saat ini maupun prediksi masa depan, tidak hanya mencegah ledakan kasus serupa, tapi, juga mencegah ancaman penyakit lain di masa depan. Aplikasi teknologi seperti PeduliLindungi ini harus terus digunakan dan ditingkatkan demi perlindungan masyarakat," kata Kamaluddin.

Penggunaan teknologi kesehatan bukan hanya untuk perlindungan kesehatan, melainkan juga sosial ekonomi. Keberadaan teknologi digital berfungsi efisien dalam menggulirkan kegitan sosial ekonomi tanpa menimbulkan mobilitas skala besar, salah satunya belanja online.

Chief Customer Officer Lazada Indonesia, Ferry Kuswono, dalam kesempatan sama mengatakan,"Di Indonesia, e-commerce telah menjadi pilihan utama untuk masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara aman dan nyaman. Sektor ini telah menjadi poros strategi bisnis yang umum bagi para penjual dan brand ketika bisnis offline terdampak oleh protokol keselamatan COVID-19."

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 harian turun, Menkominfo imbau tetap jaga prokes

Lazada memperkuat ekosistem e-commerce secara holistik dengan program vaksinasi di beberapa kota untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), mitra kurir, pekerja logistik dan konsumen.

Teknologi informasi memang dapat memberikan andil besar dalam perlindungan kesehatan sekaligus membantu masyarakat hidup berdampingan dengan COVID-19. Partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan sesuai fungsinya, sangat diperlukan.

“Jadi semua kembali kepada masyarakat,” kata Johnny.

“Selain itu, penerapan protokol kesehatan masih menjadi kunci dari keseimbangan antara sisi kesehatan dan sisi aktivitas ekonomi. Kewaspadaan tetap menjadi perhatian selama kita hidup berdampingan dengan COVID-19, apalagi ketika pembukaan kegiatan dilakukan secara bertahap," kata Johnny.

Pemerintah terus mengingatkan untuk disiplin memakai masker dan segera vaksinasi terutama untuk kelompok lansia yang memiliki risiko tinggi, namun, saat ini masih rendah cakupan vaksinasinya.

Baca juga: Kominfo ajak kolaborasi multipihak lindungi warganet

Baca juga: Menkominfo: Kerja sama antarnegara penting untuk lawan pandemi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021