Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi meminta kabupaten dan kota memetakan kendala yang dihadapi masing-masing daerah untuk dicarikan solusi bersama dalam upaya meningkatkan capaian vaksinasi.

"Peningkatan capaian vaksinasi penting untuk mempercepat kekebalan komunal agar berbagai sektor bisa kembali normal. Kita carikan solusi bersama untuk kendala vaksinasi di daerah," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi dengan Bupati/Wali Kota dan Forkopimda secara virtual dari Auditorium Gubernuran, Selasa.

Berdasarkan data, hingga hari ini masih terdapat sekitar 300 ribu vaksin yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota namun belum digunakan.

Sementara di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Sumbar juga masih tersedia 99 ribu dosis vaksin yang bisa didistribusikan segera jika ada kabupaten/kota yang kekurangan stok.

Baca juga: Pariaman tangani kasus payudara warga bengkak setelah divaksinasi

Baca juga: Vaksinasi ketiga nakes di Sumbar agar lebih imun dari COVID-19


"Kita berharap bupati dan wali kota terus mengupayakan peningkatan capaian vaksinasi di daerah," ujarnya.

Terkait kasus aktif COVID-19 di Sumbar, ia menyebutkan saat ini sudah mulai landai demikian juga dengan angka kematian yang terus menurun sementara angka kesembuhan naik.

"Kasus yang meninggi itu terjadi pada Juni, Juli, Agustus 2021. Salah satu penyebabnya adalah salahnya perkiraan dalam penganggaran. Diperkirakan kasus akan melandai pada 2021, ternyata meningkat sehingga anggaran yang difokus ulang tidak sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Sekarang dalam situasi dan kondisi yang mulai melandai, kewaspadaan dengan terus menerapkan protokol kesehatan harus tetap dijaga.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menambahkan agar bupati/wali kota mendorong vaksinasi untuk pelajar SMP karena jumlah totalnya mencapai 500 ribu orang.

Untuk siswa SMA/SMK/SLB sudah diluncurkan program Gebyar Vaksinasi dengan sasaran 250 ribu siswa.

"Vaksinasi juga harus menyasar komunitas agar percepatan capaiannya bisa tercapai," katanya.

Sementara itu Staf pengajar dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan virus akan terus bermutasi dan muncul varian-varian baru.

"Kita harus tetap menjaga diri dengan mengikuti vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan agar bisa terhindar dari varian baru tersebut," ujarnya.*

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 41 orang di Kota Solok

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Agam tambah 72 orang

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021