Lebak (ANTARA) -
Sebanyak 1.162 rumah di sejumlah pemukiman di tiga kecamatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terendam banjir dan seorang dilaporkan meninggal dunia terseret air sungai.
 
"Kami minta warga tetap waspada banjir susulan karena curah hujan tiga hari ke depan cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.
 
Masyarakat yang korban banjir di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak.
 
Saat ini, masyarakat yang tinggal di pengungsian sekitar 450 orang dan mereka menempati mushala, masjid, pos ronda dan sekolah.

Baca juga: BPBD Lebak mengevakuasi warga yang rumahnya kebanjiran

Baca juga: Banjir melanda permukiman warga di Rangkasbitung, Lebak
 
"Kami berharap banjir segera surut dan warga kembali ke rumah masing-masing," katanya menjelaskan.

Penyebab banjir di pemukiman masyarakat tersebut karena intensitas curah hujan meningkat.
 
Selain itu juga saluran drainase menyempit juga ditambah sampah berserakan.
 
Karena itu, masyarakat harus memiliki tanggung jawab dengan tidak membuang sampah berserakan.
 
"Kami minta warga menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke aliran sungai, " katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Suherman warga perumahan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan hingga kini belum bisa kembali ke rumah karena masih terendam banjir setinggi 80 sentimeter.
 
"Kami terpaksa mengungsi di masjid sambil menunggu banjir surut, " katanya.*

Baca juga: Warga Sentral Rangkasbitung mengungsi rumah terendam banjir

Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspada hujan lebat disertai angin kencang

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021