selain menggalang donasi juga telah mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan.
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah membuka layanan berupa penggalangan donasi untuk masyarakat setempat yang menjadi korban banjir.

"Pemerintah Kota Palangka Raya melalui BPBD juga melakukan penggalangan donasi untuk masyarakat yang terdampak banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin.

Penggalangan donasi dilakukan hingga 18 September, di antara jenis donasi yang diterima BPBD Palangka Raya itu seperti sembako, obat-obatan, air mineral, makanan dan susu bayi, makanan instan, popok bayi, pakaian, tenda, karpet dan selimut serta berbagai kebutuhan pokok lain.

Masyarakat yang akan menyalurkan donasi dapat mendatangi kantor BPBD "Kota Cantik" atau menghubungi pusat layanan di nomor 081336067888 atas nama Heri Fauzi dan di nomor 082154157063 atas nama Arifah.

Emi menambahkan selain menggalang donasi saat ini Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah juga telah mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan.

"Kita juga mendistribusikan air bersih, mendirikan dapur umum dan distribusi makan siap saji, penyediaan WC umum, pemantauan instalasi listrik dan terus memantau perkembangan banjir selama 24 jam serta terus memperbaharui data korban banjir," katanya.
Baca juga: Sungai Rungan-Kahayan meluap, Palangka Raya mulai terendam banjir
Baca juga: PLN putus aliran listrik di wilayah Kalteng terdampak banjir


Sementara itu berdasar data yang dirilis BPBD Kota Palangka Raya secara daring di https://www.sitangguhkotakita.id/pantau-banjir-kota-palangka-raya/ tercatat sebanyak 2.948 kepala keluarga setempat terdampak banjir.

Para korban tersebut tersebar di 95 Rukun Tetangga (RT) yang tersebar di 12 kelurahan. Sementara ketinggian banjir tersebut paling tinggi mencapai 100 centimeter.

Sementara itu saat ini di berbagai lokasi di Kota Palangka Raya terutama di titik-titik lampu persimpangan lampu merah, warga setempat juga menggelar penggalangan dana dan donasi.

Berbagai cara dilakukan untuk menarik pengendara yang melintas agar memberikan bantuan. Ada yang melantangkan ajakan menggunakan pengeras suara bahkan sebagian lain menggunakan pakaian dan alat musik seni tradisional saat menggalang bantuan.

Sementara itu sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan banjir yang melanda wilayahnya karena hujan lebat di wilayah hulu yang berdampak pada tak mampunya Sungai Rungan dan Kahayan menampung debit air.

Dia pun meminta masyarakat di Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini Pemerintah "Kota Cantik" telah menetapkan status Siaga Darurat.

"Kita juga telah melakukan langkah penanganan pada para korban termasuk berkoordinasi dengan PLN terkait listrik dan PDAM untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terdampak banjir tetap tersedia dan terpenuhi," katanya.

Fairid menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah provinsi maupun pusat untuk mengantisipasi dan menangani banjir dalam jangka panjang.
Baca juga: BPBD Palangka Raya minta warga waspada banjir kiriman

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021