Penyaluran bansos sembako tersebut merupakan salah satu penugasan yang diterima perseroan dalam rangka menyukseskan rangkaian program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dibagi atas 10 program, salah satunya adalah program penyaluran bansos....
Jakarta (ANTARA) - Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) akan terus mengoptimalkan upaya percepatan penyaluran berbagai bantuan sosial, termasuk bansos pangan nontunai ataupun bansos sembako.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, hingga Agustus 2021 BNI berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia dengan nilai Rp10,21 triliun.

Penyaluran bansos sembako tersebut merupakan salah satu penugasan yang diterima perseroan dalam rangka menyukseskan rangkaian program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dibagi atas 10 program, salah satunya adalah program penyaluran bansos. Khusus dalam program penyaluran bansos, BNI menjadi salah satu bank penyalur untuk dua program bansos, yaitu Bansos Program Sembako dan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH).

"Untuk realisasi Bansos PKH, kami sudah menyalurkan kepada 4,1 juta KPM dengan nilai dana bantuan yang tersalur sebanyak Rp7,29 triliun hingga Agustus 2021 ini," ujar Royke.

Baca juga: Himbara pertegas komitmen dukung percepatan pemulihan ekonomi RI

Senada, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam penyaluran bansos agar dapat diterima masyarakat KPM di seluruh Indonesia. Komitmen tersebut merupakan upaya Bank Mandiri dalam mendukung program pemerintah terkait penyaluran bansos, baik PKH ataupun sembako untuk meringankan beban masyarakat dalam masa pandemi COVID-19.

"Sebagai salah satu bank penyalur yang ditunjuk oleh pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk menyukseskan program bantuan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia," ujar Darmawan.

Komitmen tersebut dapat tercermin dari penyaluran bansos sembako Bank Mandiri pada akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp6,43 triliun dan penyaluran bantuan PKH tercatat telah mencapai 2,32 juta penerima dengan nilai bantuan Rp4,09 triliun.

Bantuan tersebut diberikan ke seluruh masyarakat penerima manfaat di 27 Provinsi Indonesia sejak 2016. Agar masyarakat dapat lebih mengoptimalkan manfaat bansos, Bank Mandiri juga turut melibatkan Agen Laku Pandai Bank Mandiri yang berjumlah 28.650 agen tersebar di seluruh Tanah Air dalam mendistribusikan bantuan.

"Sejak awal, Bank Mandiri telah menjalankan fungsi sebagai Agent of Development dan kami siap untuk terus mendorong penyaluran bansos dari Kementerian Sosial, termasuk pada masa seperti saat ini," ujar Darmawan.

Baca juga: DPR sesalkan ribuan Kartu Bansos belum cair, kendala di Himbara

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo mengatakan, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, perseroan telah menyalurkan program sembako kepada 685.296 KPM dengan total dana sebesar Rp1,15 triliun. BTN juga andil dalam mendistribusikan bansos PKH kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten

"Kami gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penerima manfaat agar dapat segera mencairkan Bansos paling lambat 90 hari setelah dana masuk, kami juga sebaik mungkin memberikan pendampingan ke masyarakat untuk proses pencairannya," ujar Haru.

Haru menjelaskan, sejak 2017, berkat sinergi antara Himbara dan Kementerian Sosial, Pemerintah Kabupaten dan Dinas Sosial, penyaluran bansos berjalan lancar menghadapi kendala-kendala yang ada di lapangan.

"Kami terus berkoordinasi agar dapat segera mengatasi permasalahan karena di sini terdapat hak rakyat kecil yang harus kita nomor satukan," kata Haru.

Bahkan, lanjut Haru, Bank BTN bersama dengan Dinsos dan pendamping setempat melakukan pengecekan langsung kepada masyarakat penerima bansos yang tidak melakukan pencairan.

Baca juga: Mensos tekankan peran pemda di DTKS kunci penyaluran bansos tepat

"Saya sudah meminta kantor cabang BTN di berbagai daerah agar aktif untuk melakukan pemantauan dan pengecekan. Jangan sampai dana bansos mereka tidak dicairkan. Kalau tidak dicairkan kita cek langsung ke masyarakat kenapa tidak dicairkan," ujarnya.

Dengan pencapaian penyaluran masing-masing Himbara menyentuh di atas 99 persen bahkan 100 persen dari target yang diberikan Kementerian Sosial, Himbara berharap masyarakat penerima bansos dapat segara mencairkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Himbara bersama Kementerian Sosial RI dan seluruh dinas sosial di kabupaten serta kota senantiasa melakukan percepatan pencairan agar seluruh dana bansos tersebut dapat segera diterima oleh KPM, bersama seluruh kelengkapannya, antara lain kartu keluarga sejahtera (KKS).

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021