seluruh sekolah dianjurkan untuk tatap muka karena situasi dan kondisi penyebaran COVID-19 di Provinsi Bengkulu menurun
Bengkulu (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknas) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat menyebutkan bahwa seluruh sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah sejak Senin (30/8).

"Sampai saat ini seluruh sekolah dianjurkan untuk tatap muka karena situasi dan kondisi penyebaran COVID-19 di Provinsi Bengkulu menurun," kata Eri di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan bahwa seluruh sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan proses pembelajaran diikuti 50 persen dari total siswa.

Baca juga: Komisi VIII DPR: Bengkulu bisa jadi contoh kesiapan sekolah tatap muka

Jika siswa merasa sakit walaupun hanya sekedar batuk maka siswa tersebut tidak diizinkan mengikuti kegiatan sekolah tatap muka.

Lanjut Eri, untuk jumlah siswa yang mengikuti tatap muka tergantung dengan peraturan sekolah masing-masing sebab peraturan sekolah bervariasi seperti menggunakan sistem kelas, sistem ganjil genap dan lainnya.

Hingga saat ini proses pembelajaran tatap muka tidak ada hambatan sebab seluruh guru telah di vaksin dan program vaksin bagi siswa juga akan segera lakukan bagi siswa yang berusia di atas 17 tahun.

Baca juga: Rektor Unib sebut pembekuan BEM Fakultas Hukum sudah dicabut

Eri berharap kegiatan belajar tatap muka dapat diikuti seluruh siswa sekolah bukan hanya 50 persen siswa dari total siswa secara bergantian.

"Sebab pembelajaran tatap muka dan daring sangat berbeda. Padahal yang di perlukan di sekolah adalah pendidikan karakter jika kegiatan belajar tidak secara tatap muka bagaimana mau memberikan pelajaran tentang sosial dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Semua desa-kelurahan di Mukomuko-Bengkulu sudah keluar dari zona merah

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu Paidi menjelaskan bahwa sekolahnya mengikuti uji coba sekolah tatap muka yang telah dilaksanakan sejak Senin lalu dengan siswa yang mengikuti sekolah tatap muka hanya 50 persen dari seluruh total siswa dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B.

Untuk persyaratan siswa agar bisa mengikuti sekolah tatap muka yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat yaitu dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Dan siswa diwajibkan datang ke sekolah dalam keadaan sehat tanpa ada keluhan apapun," katanya. 

Baca juga: Pengusaha Bengkulu pinjamkan ruko buat tempat isoman gratis

Pewarta: Helti Marini S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021