Beberapa laboratorium di Kota Kediri juga telah menurunkan harga
Kediri (ANTARA) - Manajemen RSUD Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan akan menurunkan harga tes antigen dari semula Rp200 ribu per tes menjadi Rp150 ribu.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan adanya penurunan harga tes antigen juga untuk meringankan masyarakat yang hendak tes mandiri.

"Tidak hanya RSUD Gambiran saja, beberapa laboratorium di Kota Kediri juga telah menurunkan harga pada tes antigen dan PCR. Dengan adanya penurunan harga ini, dapat meringankan masyarakat yang ingin tes mandiri untuk keperluan pribadi," katanya di Kediri, Rabu.

Ia juga menegaskan, bagi warga yang hendak tes antigen karena punya gejala mengarah ke COVID-19 dapat melakukan tes tanpa ada biaya.

"Namun, untuk masyarakat yang hendak tes antigen karena ada gejala yang mengarah ke COVID-19, bisa melakukan tes di puskesmas terdekat dan tanpa dipungut biaya," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Kepala Ruang Laboratorium Patologi Klinik RSUD Gambiran Kota Kediri Lin Muji Lestari mengatakan penurunan harga tes tidak berpengaruh pada kuota dan kualitas antigen.

"Untuk pelayanan tes swab bagi pasien rawat jalan dan permintaan mandiri akan dilayani sesuai dengan jam pelayanan poliklinik yaitu mulai 07.30 WIB sampai 12.00 WIB. Lalu khusus hari Jumat hanya sampai pukul 11.00 WIB," kata Lin Muji.

Ia juga menambahkan, ada pengecualian bagi pasien IGD akan dilayani selama 24 jam. Tes tetap dilakukan pada pasien tersebut sesuai yang bersangkutan datang ke ruang IGD.

Baca juga: Kimia Farma turunkan harga tes PCR jadi Rp495.000

Baca juga: Laboratorium afiliasi Kemenkes sudah turunkan biaya tes usap PCR


Lin Muji juga menjelaskan untuk saat ini RSUD Gambiran Kota Kediri hanya melayani tes PCR untuk pasien rawat jalan dan inap yang ada indikasi suspek COVID.

"Di RSUD Gambiran, kami hanya melakukan pengambilan swab saja. Selanjutnya sampel kami kirim ke Laboratorium RS Kilisuci dan itu tidak dikenai biaya. Untuk saat ini kami belum melayani PCR untuk pemeriksaan mandiri," ujar dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RS Kilisuci dokter Tuti Mahanani menyatakan untuk saat ini tes PCR yang ada di RS Kilisuci masih dialokasikan untuk pasien yang hendak dirawat di rumah sakit tersebut.

"Sementara ini, untuk tes PCR masih kita berikan khusus bagi pasien yang dirawat di RS Kilisuci. Tes dilakukan ketika mereka baru sampai di rumah sakit untuk kami kategorikan gejala yang dialami dan penyesuaian penempatan kamarnya," ujar dokter Tuti.

Harga tes PCR dan antigen pada beberapa laboratorium yang ada di Kota Kediri juga mengalami penurunan. Salah satunya Laboratorium Sima yang memberlakukan harga tes PCR sebesar Rp495.000 dan tes swab antigen di Laboratorium Sam Husada Kota Kediri sebesar Rp150.000.

Sementara itu, hingga Selasa (24/8) di Kota Kediri terdapat 3.784 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 278 orang yang masih dirawat, 3.152 orang telah sembuh dan 354 orang telah meninggal dunia. 

Baca juga: Komisi VIII DPR minta batas atas biaya tes cepat terlaksana

Baca juga: Pemerintah segera atur biaya tes usap COVID-19 agar tidak mahal

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021