Jakarta (ANTARA) - Insiden pemukulan terhadap seorang wanita bernama Neneng yang merupakan asisten rumah tangga (ART) oleh pria berinisial WD di RT 03/04 Pulogadung, Jakarta Timur, diduga karena kesalahpahaman.

Ketua RT 03/RW 04, Muhammad Sain mengatakan, berdasarkan keterangan yang didapatkan dari WD dan pemilik rumah tempat Neneng bekerja, penganiayaan itu dipicu karena pelaku merasa korban menyiram air kotor ke rumahnya.

"Katanya korban ini menyiram air kotor ke rumah Pak WD. Tapi saya belum tahu pasti kronologi kejadiannya, yang jelas kita menyesalkan kejadian itu," kata Muhammad Sain di Pulogadung, Jakarta, Selasa.

Muhammad menambahkan, insiden pemukulan itu terjadi saat Neneng hendak pulang ke rumahnya di Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, sekitar pukul 18.00 WIB.

Muhammad mengatakan, hingga kini dirinya belum mengetahui kondisi Neneng setelah insiden pemukulan tersebut.

"Saya sendiri baru tahu kejadian pas malam hari setelah melihat video rekaman CCTV. Jarak antara rumah tempat korban bekerja dengan pelaku ini berhadapan," ujar Muhammad.

Baca juga: Pemukulan Lurah Cipete Utara diduga karena provokasi pemilik warung
Baca juga: Tersangka pemukulan supir truk di Jakarta Utara memiliki "airgun"


Sebelumnya, sebuah video pemukulan terhadap seorang ART viral di dunia maya. Video yang diunggah oleh Sistem Komunikasi Masyarakat (Siskommas) Pulogadung melalui akun Instagram itu menyebutkan bahwa pelaku penganiayaan merupakan tetangga korban.

Jajaran Reserse Kriminal Polsek Pulogadung telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) pemukulan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) di Pulogadung, Jakarta Timur.

"Kami sudah cek ke TKP," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pulogadung AKP Heru di Jakarta, Selasa.

Namun Heru menambahkan hingga saat ini korban pemukulan tersebut belum membuat laporan ke Polsek Pulogadung terkait peristiwa yang menimpanya.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021