Jakarta (ANTARA) - Kritik yang disampaikan oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk partai politik yang masuk dalam oposisi, terhadap pemerintah merupakan upaya memperjuangkan kepentingan rakyat, kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut AHY, saat menyampaikan Pidato Kebangsaan jelang HUT ke-50 CSIS Indonesia di Jakarta, Senin, kritik merupakan faktor penting yang memungkinkan adanya perbaikan dalam tata kelola pemerintahan dan kebijakan.

“Bagi kami, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental. Alasan kami sederhana, dan hanya satu, yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses, karena jika pemerintah sukses, maka negara dan rakyat kita akan selamat,” sebut AHY saat menyampaikan pidatonya secara virtual sebagaimana disiarkan kanal Youtube CSIS Indonesia.

Baca juga: Dua dekade Demokrat, AHY perintahkan kader bantu rakyat

Oleh karena itu, AHY mendorong pemerintah dan kelompok pendukungnya untuk tidak menyalahartikan kritik yang disampaikan oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk oposisi, insan pers, aktivis dan organisasi masyarakat sipil.

AHY menyebut seringkali para pengkritik dicap atau diberi label tidak nasionalis alias tidak “Merah Putih. Namun, AHY menolak label tersebut.

“Menurut kami yang tidak Merah Putih adalah mereka yang berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini, atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpinnya berbuat salah dan negaranya gagal,” ujar AHY.

Ekspresi publik yang memuat kekecewaan terhadap pemerintah dan kesedihan merupakan kondisi yang manusiawi, kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

“Sangat manusiawi, jika dalam keadaan yang tak berdaya dan serba tak menentu, rakyat akan mengekspresikan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaannya. Oleh karenanya, semoga para pemimpin dan wakil rakyat bisa berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi, karena faktanya memang masih cukup banyak hal yang perlu, dan bisa dibenahi, diperbaiki, dan ditingkatkan,” terang dia.

Terkait itu, ia berharap pemerintah berkenan mendengar suara-suara rakyat di akar rumput.

Ia juga berharap para pemimpin dan wakil rakyat semakin bijak dan sabar dalam menanggapi kritik dan saran yang disampaikan oleh rakyat.

Pasalnya, pemimpin dan para wakil rakyat dituntut untuk mengayomi dan mengasihi rakyatnya, termasuk mereka yang miskin dan kelaparan, mereka yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan, rakyat yang hidupnya terjerat utang; dan mereka yang frustrasi memikirkan nasib dan masa depannya yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian, sebut Agus Harimurti Yudhoyono.

AHY membacakan Pidato Kebangsaan bertajuk “Daya Tahan Bangsa dan Daya Saing Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” pada rangkaian peringatan HUT ke-50 CSIS Indonesia.

Dalam rangkaian kegiatan itu, CSIS menghadirkan sejumlah ketua umum partai politik di Indonesia untuk memberikan pidato atau berdialog menyampaikan pandangannya terkait masalah kebangsaan.

Baca juga: AHY sampaikan 17 Agustus momen pengingat terus rawat demokrasi
 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021